Yakin Suplemen Makanan Anda Aman tanpa Efek Samping? Yuk, Cek Fakta Berikut

Apakah Anda biasa mengonsumsi suplemen makanan sehari-hari?

Jika ya, maka Anda termasuk dalam 49% penduduk Indonesia yang rutin mengonsumsi suplemen.

Dewasa ini, mengonsumsi suplemen memang seolah menjadi gaya hidup normal masyarakat.

Faktanya, nyaris 1 dari 2 orang dewasa di Indonesia rutin mengonsumsi suplemen makanan menurut survei yang diselenggarakan oleh Philips.

Sebenarnya, seberapa pentingkah suplemen itu? 

Dan, apakah mengonsumsi suplemen makanan adalah sebuah keharusan? Lalu, adakah efek sampingnya?

Juga, suplemen apa saja yang tubuh butuhkan untuk sehat optimal?

Agar lebih jelas, yuk, mulai dari mengenal suplemen makanan.

Apa Itu Suplemen Makanan?

Prinsipnya, suplemen makanan adalah semua tambahan yang Anda konsumsi di luar menu harian Anda.

Umumnya, orang menggunakan istilah ini untuk menyebutkan produk buatan pabrik yang memberikan tambahan nutrisi.

Kemudian, bentuknya sendiri bermacam-macam. Misalnya, ada:

  1. pil/tablet,
  2. kapsul,
  3. permen,
  4. tetes,
  5. bubuk,
  6. cairan, dsb.

Tujuannya adalah melengkapi nutrisi yang mungkin kurang dari menu makan harian.

Karena itu, suplemen mengandung nutrisi yang tubuh butuhkan, tapi sering luput dari perhatian.

Kandungan Suplemen Makanan

Kemudian, apa saja nutrisi yang terkandung di dalam suplemen makanan?

Biasanya, kebanyakan orang membutuhkan tambahan asupan nutrisi dari golongan micronutrients, Nutrisi yang wajib namun tidak dibutuhkan dalam jumlah besar.

Contohnya:

  1. vitamin,
  2. mineral,
  3. probiotik, dan
  4. serat.

Jadi, jenis nutrisi tersebut penting dan harus ada, meskipun tidak harus dalam jumlah yang besar.

Kemudian, bagaimana jika kebutuhan akan nutrisi-nutrisi tersebut tidak terpenuhi?

Tergantung seberapa berat defisiensinya, efeknya mungkin bisa lebih berat atau lebih ringan.

Selain itu, ada pula suplemen yang mengandung asam lemak atau asam amino esensial yang tubuh tidak bisa memproduksi sendiri.

Yang jelas, multivitamin masih menduduki posisi tertinggi sebagai suplemen yang paling populer di kalangan orang dewasa.

Meski data konsumsi di Indonesia belum terlalu detil, profil pengguna suplemen di Amerika Serikat bisa menjadi gambaran yang tidak jauh berbeda.

Manfaat Suplemen Makanan

Seperti namanya, suplemen makanan berarti tambahan.

Artinya, manfaat suplemen menyesuaikan dengan fungsinya sebagai pelengkap dari nutrisi yang kurang.

Contohnya, suplemen yang mengandung vitamin untuk daya tahan tubuh, yaitu vitamin C.

Atau, suplemen kalsium untuk mengatasi osteoporosis.

Selanjutnya, tabel lengkap kandungan suplemen dan manfaatnya bisa Anda lihat di bawah ini.

Ternyata, masih banyak orang yang menganggap suplemen sebagai obat ajaib pencegah penyakit.

Tentunya, ini berkat metode pemasaran produsen suplemen yang overvalued.

Akibatnya, alasan orang-orang mengonsumsi suplemen seringkali tidak sesuai dengan kondisinya.

Pasalnya, seringkali tubuh sudah mendapatkan suplemen tersebut dari menu makan harian.

Sehingga, suplemen yang dikonsumsi justru tidak terlalu berpengaruh.

Contohnya, penelitian dari The Physician Health Study II.

Faktanya, konsumsi multivitamin tak memiliki pengaruh signifikan pada kesehatan jantung, kejadian kanker, stroke maupun tingkat kematian.

Dan, begitu juga dengan penelitian dari Annals of Internal Medicine, hasilnya tidak jauh berbeda.

Kesimpulannya, manfaat suplemen tetap ada. Tetapi, manfaatnya terbatas pada upaya mengoreksi bagi yang memiliki defisiensi.

Bahkan, pemberian suplemen yang berlebihan pada orang yang tidak mengalami defisiensi justru meningkatkan risiko efek samping.

Efek Samping Suplemen Makanan

Ingat, suplemen adalah tambahan.

Artinya, kemungkinan kebutuhannya hanya sedikit.

Faktanya, 23.000 lebih kunjungan ke bagian IGD per tahun, ada hubungannya dengan konsumsi suplemen berlebihan.

Kemudian, apa saja gejala efek sampingnya?

Sedikitnya, pengguna akan merasakan gejala efek samping seperti berikut:

Selanjutnya, efek samping dapat bervariasi tergantung jenis suplemen yang Anda konsumsi.

Untuk lebih jelasnya, daftar tabel efek samping suplemen makanan berikut akan dibagi berdasarkan kategori:

  1. vitamin larut air,
  2. vitamin larut lemak, dan
  3. mineral.

1. Tabel efek samping vitamin larut air

2. Tabel efek samping vitamin larut lemak

3. Tabel efek samping mineral

Efek samping umum yang dapat terjadi pada konsumsi mineral berlebihan adalah mual, muntah, diare, konstipasi, nyeri perut, dan pusing.

Selanjutnya, efek yang berbeda-beda bisa bertambah sesuai jenis mineralnya.

Biarpun begitu, efek samping tersebut mayoritas terjadi pada intake suplemen buatan pabrik. 

Kemudian, di bawah ini adalah 10 jenis suplemen yang paling banyak mengantar pasien ke IGD:

  1. penurun berat badan,
  2. penambah energi,
  3. penguat aktivitas seksual,
  4. penguat jantung,
  5. menambah jam tidur,
  6. pendorong BAB,
  7. pembantu pembentukan tubuh,
  8. penambah daya tahan sistem kekebalan tubuh,
  9. pengurang nyeri, dan
  10. detoksifikasi atau pembersihan.

Lalu, bagaimana cara mengonsumsi suplemen yang baik?

Aturan Mengonsumsi Suplemen

Jadi, untuk mendapatkan manfaat terbaik dari suplemen, Anda perlu menerapkan aturan berikut:

  1. utamakan melengkapi kebutuhan nutrisi dari menu makan harian yang bergizi seimbang;
  2. konsumsi suplemen hanya jika Anda kekurangan nutrisi tersebut;
  3. suplemen dari bahan alami yang non-ofensif lebih aman, mudah diserap, dan bermanfaat.

Seperti apakah suplemen alami?

Susu kambing etawa merupakan contoh suplemen alami yang aman dikonsumsi.

Faktanya, kandungan susu etawa meliputi vitamin, mineral, maupun asam lemak rantai pendek yang tinggi. Sehingga, sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh.

Selain itu, fungsinya sebagai makanan pelengkap juga lebih menjamin tidak terjadi toxic overdose akibat konsumsi suplemen yang berlebihan.

Pertanyaan yang Sering Diajukan tentang Suplemen Makanan

Apa itu suplemen?

Sebetulnya, suplemen adalah nutrisi tambahan dalam bentuk tablet, kapsul, cairan, dsb. Biasanya, suplemen dibuat oleh pabrik.

Suplemen makanan apa saja?

Umumnya, suplemen makanan terdiri atas vitamin (multivitamin), mineral, dan NVNM (non-vitamin non-mineral) seperti serat, probiotik, herbal, dsb.

Suplemen apa yang bagus untuk badan capek?

Ketika lelah, tubuh membutuhkan istirahat dan perbaikan jaringan. Alhasil, tubuh membutuhkan vitamin B kompleks dan vitamin C.

Apakah suplemen alami lebih aman?

Faktanya, suplemen alami herbal mungkin punya zat aktif yang ofensif terhadap tubuh. Jadi, supaya lebih aman, Anda bisa mengonsumsi suplemen yang berbasis makanan seperti susu kambing etawa.

Penutup

Suplemen makanan merupakan pelengkap untuk nutrisi yang kurang dari asupan harian.

Karena itu, konsumsinya perlu sesuai dengan defisiensi yang dimiliki.

Bahkan, jika konsumsi suplemen melebihi batas Upper Level, efek samping bisa saja muncul.

Jadi, agar terhindar dari efek samping, mengonsumsi suplemen makanan alami seperti susu kambing etawa lebih dianjurkan.

Selanjutnya, apakah Anda sedang mengonsumsi suplemen saat ini? Coba ceritakan pengalaman Anda dengan suplemen makanan tersebut.

Dan, jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, silakan bagikan dengan keluarga dan teman-teman Anda.

Atau, Anda juga bisa memperoleh informasi edukatif lainnya mengenai gaya hidup sehat secara Islami di blog Supergoat Indonesia.

Leave a Comment

WeCreativez WhatsApp Support
Salsa Winarno
Selamat datang, admin Salsa siap membantu 😊