Strategi Melatih Kesabaran Anak di Bulan Ramadhan adalah topik yang sangat penting bagi Anda yang ingin mengajarkan anak untuk menjadi sabar.
Bulan Ramadan adalah momentum yang tepat untuk mengajarkan buah hati mengenai kesabaran.
Mengajarkan berpuasa kepada si Kecil di bulan Ramadan ternyata memberikan banyak manfaat.
Tidak hanya untuk mengenalkan rukun Islam keempat kepada buah hati, tetapi juga menjadi momen mengajar anak untuk bersabar di bulan Ramadan.
Ibadah puasa memang identik dengan kesabaran. Rasulullah bersabda, “Puasa itu merupakan setengah dari kesabaran.” (HR. Tirmidzi).
Betapa tidak, saat berpuasa kita harus bersabar dari rasa lapar dan dahaga, dari amarah, dari keinginan untuk berghibah, dan sebagainya.
Jadi dengan mengajari anak untuk berpuasa, Anda juga tengah melatih si Kecil untuk bersabar. Berikut Strategi Melatih Kesabaran Anak di Bulan Ramadhan.
Manfaat Belajar Bersabar untuk Anak
Anda mungkin penasaran, apa manfaatnya mengajarkan anak untuk bersabar?
Faktanya bersabar adalah salah satu perwujudan kecerdasan emosional yang berhubungan dengan kemampuan dan kesadaran untuk mengendalikan diri.
Memiliki kontrol diri yang baik akan menuntun seseorang untuk membuat keputusan bijaksana serta meminimalkan risiko terlibat dalam suatu konflik.
Keterampilan pengendalian diri juga akan berpengaruh positif bagi kesuksesan akademik dan karier, kesehatan, ibadah, sampai interaksi yang sehat dengan orang lain.
Syukurlah bahwa seperti otot kesabaran juga dapat dibentuk dengan pembiasakan.
Sebagai umat Islam kita beruntung Allah SWT mengaruniai bulan Ramadan sebagai momen untuk melatih kesabaran demi meraih kesuksesan di dunia dan akhirat.
Sabar untuk anak usia dini mungkin merupakan konsep yang masih sulit dipahaminya.
Misalnya, mengapa ibadah puasa membuatnya “tersiksa” harus menahan lapar dan haus sampai waktu berbuka tiba.
Tugas Bunda dan Ayah di sini adalah menyiapkan anak terlebih dahulu sebelum mulai mengajaknya berpuasa.
Anda perlu memberikan penjelasan dalam bahasa yang sederhana tentang kewajiban dalam rukun Islam tersebut jauh-jauh hari sebelum Ramadan tiba.
Di antaranya adalah menjadi hamba yang dicintai Allah SWT, meraih rida-Nya, dan mendapat pahala berlipat ganda. Si Kecil juga perlu dimotivasi secara positif untuk mendorongnya agar bersedia belajar berpuasa.
Strategi Melatih Kesabaran Anak di Bulan Ramadhan
Beberapa strategi berikut mungkin dapat membantu Anda bagaimana cara mengajar anak agar mempunyai jiwa yang sabar terutama di bulan Ramadan.
Memberikan pengalaman menyenangkan sembari menunggu waktu berbuka
Di minggu-minggu awal latihan puasa anak masih dalam tahap adaptasi dengan pola makan yang baru. Si Kecil mungkin akan rewel, merajuk, dan membuat Anda kerepotan.
Belum lagi bolak-balik bertanya kapan dia boleh makan. Di sini orangtua perlu mempertahankan sikap positif, sabar, dan ramah kepada mereka.
Bisa jadi si Kecil menanyakan hal yang sama sampai puluhan kali karena dia belum memahami konsep waktu karena mungkin belum belajar tentang jam di sekolah.
Membentak atau menghukum anak ketika Anda kehilangan kesabaran justru membentuk kesan bahwa berpuasa itu sesuatu yang tidak menyenangkan.
Kalau sudah begitu, si Kecil akan semakin enggan mencoba karena tidak ingin pengalaman tidak nyaman itu terulang.
Tunda langsung menuruti keinginannya
Meminta anak untuk bersabar di bulan Ramadan tidak akan terlalu sulit jika Anda sudah membiasakannya dalam keseharian. Ini misalnya membuat mereka menunggu dengan tidak langsung memberikan apa yang si Kecil inginkan.
Sayangnya tidak semua orang tua memiliki waktu atau kesabaran untuk itu. Agar anak tidak rewel dan mengganggu pekerjaan mereka, beberapa orangtua cenderung langsung mengikuti kemauan anak.
Perlu Anda ketahui bahwa hal ini adalah kebiasaan yang kurang baik. Kebiasaan langsung mendapatkan apa yang dikehendaki akan membuat buah hati menjadi pribadi dewasa yang impulsif dan sulit mengontrol diri-sendiri.
Mulai sekarang cobalah untuk menunda kemauan anak selama beberapa saat. Anda dapat memulainya dengan durasi yang singkat dahulu, misalnya 15 menit atau setengah jam.
Jangan lupa memberi penjelasan mengapa si Kecil harus menunggu. Misalnya, nanti Bunda akan memberikan snack setelah selesai menyiram tanaman di kebun.
Memberi aktivitas untuk mengalihkan perhatian dari rasa lapar (strategi melatih kesabaran anak di bulan ramadhan)
Seringkali anak-anak tidak dapat membedakan rasa bosan dengan lapar. Akibatnya mereka sulit menahan diri untuk memakan sesuatu hanya agar ada kegiatan.
Anda dapat memberi si Kecil aktivitas yang menyenangkan agar dia bersabar menunggu waktu berbuka. Beberapa ide yang layak dicoba adalah mengajak anak menggambar bersama, membacakan buku cerita, atau main lego/puzzle.
Selain itu Anda juga bisa mengajaknya tidur siang untuk menghemat tenaga dan membuat si Kecil kembali segar.
Kalau semuanya tidak ada yang berhasil, sesekali tidak masalah memperbolehkan anak bermain ponsel, main game, atau nonton televisi namun juga harus memperhatikan batasan pada anak.
Lambat laun anak akan semakin kreatif mencari kesibukan sendiri yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang saat harus menunggu.
Menjadi teladan (strategi melatih kesabaran anak di bulan ramadhan)
Ingatlah bahwa anak adalah peniru yang baik. Bagaimana mungkin Anda mengharapkannya menjadi orang yang sabar jika buah hati sering menyaksikan ketidaksabaran orangtuanya?
Karena itu upayakan untuk mengendalikan diri dan perlihatkan sikap yang tenang terutama saat sedang bersama buah hati.
Hindari melakukan sesuatu dengan buru-buru, jangan mudah naik darah saat anak merengek, dan tunjukkan sikap yang santun saat mengemudi. Berpuasa melatih orang untuk sabar dan ini tidak hanya berlaku bagi anak tetapi juga orangtua sendiri.
Menyiapkan Fisik Anak untuk Belajar Berpuasa
Tidak hanya memberikan dukungan moral, orang tua juga perlu menyiapkan fisik anak agar ibadah puasanya berjalan lancar.
Dengan daya tahan tubuh yang baik serta kesehatan yang prima, melewatkan jadwal makan tidak akan membuatnya merasa sangat tidak nyaman.
Dengan begitu, Anda juga tidak perlu menghadapi drama saat anak merengek, merajuk, atau bahkan tantrum karena ingin makan.
Caranya dengan memastikan anak mengonsumsi makanan bernutrisi seimbang dan minum susu sebagai pelengkapnya.
Supergoat, susu kambing etawa instan bisa jadi pilihan karena kandungan nutrisinya yang lengkap. Ini termasuk kalsium, vitamin A, C, B, antioksidan, prebiotik, dan masih banyak lagi.
Susu kambing lebih mudah terserap dikarena ukuran molekulnya yang lebih kecil dibandingkan susu sapi. Susu ini akan menghasilkan pasokan tenaga serta menjaga daya tahan tubuhnya agar tetap aktif walaupun tengah menjalankan ibadah puasa.
Supergoat akan memberikan Anda pengalaman minum susu yang menyenangkan karena cita rasanya yang lezat.
Tidak ada lagi aroma prengus yang khas dan membuat anak enggan mengkonsumsinya. Sebaliknya, Supergoat hadir dengan rasa yang nikmat, gurih, dan manis yang pas.
Dengan fisik yang sehat, mengajar anak untuk bersabar di bulan Ramadan jadi makin mudah, bukan? Semoga menginspirasi!
Klik tombol subscribe untuk mendapatkan informasi terbaru seputar pola makan dan gaya hidup sehat bersama Supergoat! Jangan lupa untuk membagikan artikel ini di media sosial Anda.
Baca Juga : Atasi Alergi Susu Sapi pada Anak Tanpa Kekurangan Nutrisi dengan Supergoat