Istiqomah setelah Ramadan berlalu merupakan sebuah tantangan yang harus setiap umat muslim atasi.
Hal ini karena bulan Ramadan sebenarnya merupakan latihan untuk menempa iman dan ketakwaan sebagai bekal menjalani 11 bulan berikutnya.
Namun, banyak dari kaum muslimin yang merasakan kesulitan untuk tetap istiqomah dalam ibadah di bulan-bulan setelah Ramadan.
Agar kualitas ibadah Anda di bulan-bulan berikutnya setara dengan saat Ramadan, berikut adalah 17 tips agar tetap istiqomah setelah Ramadan.
Lengkapi Puasa Sunah Syawal
Tidak ada cara untuk istiqomah dalam ibadah selain melakukan dan membiasakan ibadah itu sendiri. Karena itu, mulailah dari melengkapi puasa Ramadan dengan puasa sunah di bulan Syawal.
“Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim dari Abu Ayyub al-Anshari).
Dengan melanjutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, Anda akan mendapatkan energi tambahan untuk tetap istiqomah.
Mempertahankan Bangun Dini Hari
Memang tidak ada lagi momen sahur, tapi bukan berarti Anda tak memiliki alasan untuk bangun dini hari. Kebiasaan bangun di sepertiga malam terakhir dapat Anda pertahankan untuk seterusnya.
Lalu, dengan apa Anda mengisinya? Tentu dengan salat malam (qiyamul lail), mengingat waktu tersebut merupakan waktu yang mustajab.
وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” (QS. al-Isra’, 17:79)
Berdoa agar Diberikan Keistiqomahan
Terkadang, upaya dari Anda saja belum cukup. Anda perlu melibatkan Allah di dalamnya.
Dengan apa?
Tentu saja dengan doa. Anda dapat membaca doa agar tetap diberikan keistiqomahan dalam beribadah.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi.” (QS, Ali Imran, 3:8).
Baca doa tersebut setiap kali selesai salat fardhu maupun ketika qiyamul lail. Dengan begini, semoga Allah senantiasa menolong Anda selama proses untuk tetap istiqomah ini.
Pergi Tidur sebelum Jam 11 Malam
Untuk dapat bangun di sepertiga malam terakhir, tentu Anda perlu tidur lebih awal agar waktu istirahat tidak berkurang. Karena itu, sebaiknya waktu istirahat malam sudah mulai maksimal pukul 23.00.
Kurang tidur akan membuat Anda kepala Anda pusing dan sulit berkonsentrasi. Akibatnya, tubuh Anda akan cenderung menginginkan kompensasi istirahat yang membuat beberapa hal seperti ibadah dapat terlewat.
Jadi, jadikan momen setelah Ramadan ini sebagai awal untuk memperbaiki pola hidup. Tidur lebih cepat dan bangun lebih cepat agar tubuh lebih bugar.
Salat Fardhu tanpa Menunda
Ada sebuah pepatah bijak, “Jika Anda ingin memperbaiki hidup Anda, perbaikilah salat Anda”.
Klise memang, tapi faktanya, nasihat ini benar adanya. Salat melatih banyak hal, mulai dari kebersihan, kedisiplinan, hingga kedamaian jiwa.
Jika sebelum Ramadan Anda masih suka mencari alasan untuk menunda, maka momen setelah Ramadan sangat baik untuk mulai salat tepat waktu.
Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhal. Beliau pun menjawab, ‘Salat di awal waktunya.’” (HR. Abu Daud no. 426)
Begitu mendengar azan, maka segera bersiap untuk salat. Atur supaya urusan bisnis dan pekerjaan Anda tidak berbenturan dengan masuknya waktu salat.
Jika memang benar-benar tidak memungkinkan, maka langsung lakukan salat begitu Anda ingat. Ini akan melatih keistiqomahan Anda menjadi lebih kuat.
Luangkan Waktu Membaca Al-Qur’an dan Artinya
Al-Qur’an penuh dengan kabar gembira dan pesan peringatan agar manusia selalu berada dalam petunjuk kebaikan. Karena itu, meluangkan waktu membacanya dapat me-refresh semangat Anda saat sedang menurun.
Tak perlu menyediakan waktu khusus untuk tadarus. Bahkan, tak perlu juga mengejar jumlah ayat yang Anda baca per hari. Kecuali jika Anda merasa kedua hal tersebut tidak membebani atau mengganggu rutinitas Anda di luar Ramadan.
“Dari Aisyah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim)
Cukup sediakan 5-10 menit untuk membaca ayat Al-Qur’an dan mendalami maknanya. Hal ini akan bermanfaat sebagai vitamin bagi jiwa Anda.
Saat ini sudah banyak aplikasi Al-Qur’an digital lengkap dengan terjemahnya. Manfaatkan itu untuk memelihara semangat dan ghirah ibadah Anda.
Sediakan Waktu Membaca Buku
Selain dari Al-Qur’an, penguat semangat juga bisa Anda dapatkan dari membaca buku. Tak perlu yang berat-berat, ada banyak buku-buku agama yang penyajiannya ringan dengan selingan cerita.
Contohnya, Anda bisa membaca buku terjemah Ihya Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazali. Di sana Anda akan menemukan mutiara-mutiara hikmah yang kemasannya ringan dalam cerita penuh nasihat.
Atau, Anda juga bisa membaca buku tentang sirah Nabi Muhammad SAW dan sahabat-sahabatnya. Dengan mengingat kembali perjuangan para pemeluk Islam yang pertama ini, insya Allah dapat membuat Anda makin semangat dalam beribadah.
Kapan waktunya? Akhir pekan bisa jadi waktu terbaik. Atau, setelah salat Subuh dan Maghrib pun tak masalah.
Biasakan Mengucapkan Kalimat Thayyibah
Kalimah thayyibah adalah kalimat yang mengandung asma Allah sebagai ekspresi ungkapan pada suasana tertentu.
Misalnya, saat gembira, Anda ucapkan “alhamdulillah”, saat kagum, Anda ucapkan “masya Allah”, dan seterusnya.
Kalimat Thayyibah | Diucapkan ketika |
Ma sya Allah | Merasa kagum atas sesuatu |
Subhanallah | Melihat atau melakukan hal yang kurang baik |
Alhamdulillah | Menerima nikmat atau kegembiraan |
Allahu Akbar | Menyaksikan kejadian yang besar |
Innalillah | Mendengar, menyaksikan, atau mendapatkan kesedihan/musibah |
Laa haula walaa quwwata illaa billah | Merasa sedang lemah atau kuat |
Kalimat thayyibah ini mengandung zikir atau mengingat Allah. Semakin sering mengingat Allah, hati akan menjadi tenang dan makin semangat untuk beribadah.
Jadi, mulai ganti ungkapan ekspresi Anda dengan yang lebih islami dan memberikan manfaat untuk hati.
Rutinkan Puasa Sunnah Senin-Kamis
Jika Ramadan adalah training centre untuk meningkatkan ketakwaan bagi 11 bulan berikutnya, maka puasa Senin-Kamis adalah latihan rutinnya.
Dengan merutinkan puasa hari Senin dan Kamis, Anda dapat membawa semangat Ramadan ke dalam suasana sehari-hari. Selain itu, puasa ini relatif lebih ringan daripada puasa Daud yang mungkin akan membebani Anda.
Namun, jika Anda seorang istri, jangan lupa minta izin suami untuk berpuasa. Atau, Anda juga bisa sekalian mengajak pasangan untuk sama-sama berpuasa. Ini akan membuat Anda dapat menjalani puasa sunah tersebut dengan lebih mudah.
Bersedekah setiap Hari
Sedekah dapat melembutkan hati dan melatih rasa syukur. Jika Ramadan ini Anda banyak bersedekah, maka tak perlu ragu mengulanginya di bulan-bulan setelahnya.
Anda dapat menyisihkan mulai dari Rp5.000 per hari untuk Anda sedekahkan selama perjalanan ke lokasi bisnis atau pekerjaan. Ini akan memudahkan Anda dalam melakukan sedekah secara rutin.
Bagaimanapun, akan lebih baik jika Anda bersedekah secara rutin walaupun kecil. Daripada Anda tunda-tunda karena niat sedekah yang lebih besar nanti.
Sebagaimana nasihat Rasulullah SAW berdasarkan riwayat ‘Aisyah,
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim no. 783)
Berkumpullah dengan Orang-Orang Soleh
Tips satu ini memang bagian dari “Tombo Ati”, tapi kebenarannya adalah nyata. Walau bagaimanapun, lingkungan memberikan pengaruh, baik positif maupun negatif.
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)
Jika Anda ingin agar tetap istiqomah setelah Ramadan, dapatkanlah lingkungan yang mendukung niat Anda. Contohnya, berteman dengan orang soleh atau hadir dalam majlis-majlis ilmu di akhir pekan.
Jaga Makanan agar Tetap Halalan Thayyiban
Apa hubungannya makanan dengan istiqomah?
Memang masih ada yang tidak memerhatikan, tapi makanan yang tidak halal dan thayyib akan membawa ketidakberkahan.
Sebaliknya, makanan atau minuman yang halal dan thayyib akan menjadi berkah yang mentenagai tubuh dalam beribadah. Jadi, bukan hanya sekadar gizi.
Jika Anda ingin memberikan makanan/minuman yang tidak hanya halalan thayyiban, tapi juga bergizi, maka Anda dapat mencoba susu Supergoat.
Susu Supergoat adalah susu kambing etawa asli dengan tambahan gula aren sehingga rasanya enak dan gizinya tinggi.
Selain itu, meminum Supergoat juga seperti mencontoh Rasulullah SAW yang biasa meminum susu kambing dalam keseharian beliau.
Dengan nutrisi yang cukup dan halal serta berkah, niat untuk tetap istiqomah dalam beribadah setelah Ramadan berlalu, in sya Allah, jadi lebih mudah.
Demikian, 12 tips agar ibadah tetap istiqomah setelah Ramadan. Semoga dapat membantu Anda untuk mempertahankan iman dan takwa selama 11 bulan di luar Ramadan.
Jangan ragu untuk membagikan tulisan ini jika Anda melihat ada manfaat di dalamnya. Terima kasih.