Bulan suci segera berlalu, namun selepas Ramadhan berkat dan rahmat Allah SWT akan terus tercurah kepada hamba-Nya yang istiqamah dalam ibadah. Kita dapat melakukan berbagai amalan setelah Ramadhan untuk meraih rida dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Usai Ramadhan seorang mukmin seharusnya bertambah nilai ketaatannya setelah mendapatkan gemblengan selama 1 bulan agar semakin ringan dan terlatih beribadah kepada-Nya. Bulan Ramadhan dapat menjadi langkah besar untuk berhijrah menjadi mukmin yang semakin baik.
Berikut beberapa ibadah yang selayaknya tetap mewarnai hari-hari Anda sepanjang tahun hingga bertemu kembali dengan bulan suci.
Salat 5 Waktu Berjamaah
Pada bulan Ramadhan biasanya orang lebih bersemangat untuk menjalankan salat wajib berjamaah di masjid. Akan sangat baik jika kebiasaan ini terus berlanjut bahkan di bulan-bulan lain di luar Ramadhan. Ini karena salat berjamaah lebih utama dan mulia daripada salat seorang diri. Rasulullah SAW bersabda: “Salat jama’ah lebih utama dari shalat sendirian sebanyak 27 derajat.” (HR. Bukhari no. 645 dan Muslim no. 650).
Selain itu, banyak hikmah dari salat berjamaah, yaitu pelajaran tentang persatuan dan menghormati pemimpin. Sebaliknya, seorang pemimpin/imam juga wajib memahami kondisi makmumnya alih-alih mementingkan diri-sendiri. Ini misalnya dengan membaca surat yang terlalu panjang tanpa mempedulikan ada makmum yang lelah, buru-buru, atau sedang sakit.
Memperbanyak Puasa Sunnah
Selain puasa Ramadhan yang wajib, kita dapat menjalankan puasa-puasa sunnah di luar bulan suci. Kita bahkan dapat menjalankannya sesegera mungkin, yaitu pada momentum bulan syawal dengan berpuasa sunnah selama 6 hari. Dalam satu riwayat Rasulullah SAW mengungkapkan: ”Siapa yang mengerjakan puasa Ramadhan, kemudian dilanjutkan dengan 6 hari puasa di bulan Syawwal, maka itu adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Muslim nomor 1164).
Selain puasa syawal, ibadah setelah Ramadhan berupa puasa sunnah lain yang dapat Anda kerjakan adalah:
Senin – Kamis
Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa pada hari-hari mulia, yaitu Senin dan Kamis. Sebab, Senin adalah hari lahir beliau dan Kamis merupakan hari pertama diturunkannya Al-Qur’an.
Daud
Sesuai sebutannya, puasa ini meneladani kebiasaan Nabi Daud AS yang menjalankan puasanya secara berselang-seling atau sehari puasa dan sehari tidak.
Tarwiyah
Kerjakan puasa tarwiyah saat saudara-saudara kita yang sedang berhaji bersiap-siap untuk menuju Mina, yaitu di tanggal 8 Dzulhijjah.
Arafah
Selanjutnya pada tanggal 9 Dzulhijjah berpuasalah arafah untuk melebur dosa-dosa kita di tahun lalu dan tahun mendatang.
Ayyamul Bidh
Mukmin juga disunnahkan untuk menjalankan puasa 3 hari dalam sebulan, yaitu pada hari ke-13, 14, dan 15 penanggalan Islam (Hijriyah).
Salat Malam (Qiyamul Lail)
Rasulullah SAW dalam satu riwayat menyebutkan: “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram –. Sebaik-baik salat setelah salat wajib adalah salat malam”. Salah satunya adalah salat tahajud yang pahalanya setara seperti menjalankan salat semalam suntuk. Syarat menjalankan salat tahajud adalah harus tidur malam dahulu kemudian terjaga pada sepertiga malam.
Salat qiyamul lail yang menjadi kebiasaan orang-orang soleh ini mempunyai banyak keutamaan, yaitu meninggikan derajat, mendapat pengampunan, mencegah kemaksiatan, terkabulnya doa, dan memudahkan untuk masuk surga.
Membaca Al-Qur’an
Salah satu amalan di bulan Ramadhan yang seharusnya berlanjut pada bulan-bulan yang lain adalah membaca Al-Qur’an. Sebagaimana hadis yang diriwayatkan Abdullah Ibnu Mas’ud, Rasulullah bersabda: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).
Dengan menjadikan membaca Al Qur’an sebagai rutinitas sehari-hari ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh. Mulai dari hati semakin tentram, mendapat limpahan rahmat dan perlindungan dari Allah SWT, hingga mendapat syafaat di akhirat kelak.
Bersedekah
Rajin bersedekah di bulan Ramadhan memang merupakan amalan yang baik, namun alangkah baiknya jika ini terus menjadi kebiasaan pada bulan-bulan lain. Allah SWT berfirman “Apa pun harta yang kalian infakkan, maka Allah pasti akan menggantikannya, dan Dia adalah sebaik-baik pemberi rezeki”. (QS. Saba: 39). Jadi jangan takut menjadi miskin dengan memperbanyak sedekah karena Dia berjanji akan menggantinya bahkan dengan berlipat ganda.
Tetap istiqamah setelah Ramadhan terutama yang berkaitan dengan amalan-amalan tersebut memang bukan hal yang gampang. Tetapi ingatlah bahwa Allah SWT paling mencintai ibadah yang berkelanjutan. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW pada suatu riwayat: “Bebanilah diri kalian dengan amal sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang ajeg walaupun sedikit.” (HR. Abu Daud, An Nasa’I, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah).
Istiqamah dalam beribadah fisik akan lebih mudah dilaksanakan jika tubuh kita sehat dan bugar. Untuk itu seorang mukmin perlu menerapkan gaya hidup sehat, termasuk pola makan yang bergizi seimbang dalam keseharian. Sebagai suplemen tambahan Anda dapat mengkonsumsi susu kambing etawa, Supergoat yang kaya nutrisi dengan kombinasi gula aren.
Kesimpulan
Semangat beribadah yang menggebu-gebu di bulan Ramadhan seharusnya tidak luntur begitu saja saat bulan suci berakhir. Ada beberapa amalan setelah Ramadhan yang dapat Anda lakukan secara istiqamah demi meraih rida-Nya, yaitu salat wajib berjamaah, puasa sunnah, qiyamul lail, membaca Al-Qur’an, dan bersedekah. Semoga menginspirasi!
Silahkan subscribe laman ini untuk mendapatkan informasi aktual seputar gaya hidup dan kesehatan bersama Supergoat dan bagikan juga pada media sosial Anda!
