Anda pasti pernah mendengar istilah generasi milenial.
Di mana-mana orang bicara tentang istilah ini. Tapi, sebenarnya siapa saja yang tergolong ke dalam kelompok generasi milenial?
Generasi milenial adalah sebutan untuk mereka yang lahir dan tumbuh besar di era pergantian milenium.
Berarti kelahiran sekitar tahun 80 sampai 90-an.
Karena itu, mereka memiliki 2 karakteristik utama:
- mampu beradaptasi dengan perubahan (manual-otomatis, konvensional-modern, industri-informasi); dan
- berada di fase paling produktif dalam hidup.
Makanya, hampir setiap waktu ada saja pembahasan mengenai generasi ini.
Sayangnya, masih banyak yang kurang aware bahwa generasi ini memiliki sejumlah ancaman. Terutama di bidang kesehatan.
Mirisnya, perbandingan tingkat kesehatan generasi X dan generasi milenial berada di tingkat yang cukup mengkhawatirkan.
Sebuah studi mengemukakan bahwasanya kondisi kesehatan generasi milenial secara keseluruhan dinilai lebih buruk daripada generasi X.
Alhasil, penting sifatnya untuk menjaga kesehatan sejak dini khususnya bagi para generasi milenial.
Jika Anda termasuk generasi milenial, 7 ancaman kesehatan berikut ini wajib Anda waspadai.
1. Bahaya Kanker bagi Generasi Milenial
Kanker adalah sel yang tumbuh dan memperbanyak diri secara tidak terkontrol.
Umumnya, tubuh punya sistem yang membatasi pertumbuhan sel. Jika sudah terlalu banyak, sel akan melakukan tindakan bunuh diri (apoptosis).
Tapi, mekanisme ini tidak berjalan pada tubuh penderita kanker.
Akibatnya, sel tertentu dapat tumbuh tak terkontrol dan merusak organ sekitar. Atau, bahkan seluruh tubuh.
Yang mengkhawatirkan, kejadian kanker pada usia milenial semakin meningkat.
Pada Riset Kesehatan Dasar 2013, total porsi milenial yang mengalami kanker hanya 3,6 permil.
Namun, angka ini melonjak sebanyak 0,7 poin pada Riset Kesehatan Dasar 2018.
Para ahli menduga gaya hidup milenial memberikan pengaruh yang besar untuk ini.
Sebabnya, jenis kanker terbanyak menunjukkan pengaruh pola hidup yang signifikan.
Karena itu, sebisa mungkin untuk menghindari gaya hidup yang merusak. Contohnya, merokok, minum minuman beralkohol, dan melakukan seks bebas.
2. Hipertensi
Hipertensi adalah tekanan darah yang naik tinggi melebihi batas normal.
Penyebabnya macam-macam. Bisa karena:
- penyakit lain (ginjal, tiroid, tumor),
- pengaruh rokok dan minuman beralkohol,
- obat-obatan tertentu, hingga
- kelainan pembuluh darah.
Penyakit ini bisa merambat ke mana-mana karena semua organ butuh darah. Ginjal dan jantung merupakan dua organ tubuh yang paling rentan terpengaruh.
Lebih dari kanker, kejadian hipertensi semakin meningkat tak terkendali.
Masalahnya, hipertensi ini suka bersembunyi. Terkadang, orang tidak sadar kalau sudah menderita hipertensi.
Baru sadar periksa saat jantung, ginjal, atau otaknya kena. Yang mana keadaannya sudah ada kerusakan.
Untuk mencegahnya, sebisa mungkin hindari rokok dan minuman beralkohol.
Selain itu, mengelola stres atau tekanan psikis juga bisa mencegah hipertensi pada generasi milenial.
3. Gagal Jantung
Silent killer julukannya. Tapi, orang lebih mengenalnya dengan sebutan gagal jantung.
Gagal jantung adalah suatu kondisi ketika jantung tidak kuat memompa darah secara cukup. Akibatnya, banyak organ yang sulit mendapatkan darah.
Penyakit ini juga masih berkaitan dengan hipertensi. Masing-masing bisa saling menjadi sebab dan akibat.
Dan, persis seperti hipertensi, kenaikannya juga tak terkendali.
Kejadian gagal jantung pada generasi milenial bahkan meningkat hingga 9 kali lipat.
Angka ini luar biasa besar untuk ukuran penyakit yang berpotensi mematikan.
Padahal, sebagai penyakit yang sangat terkait dengan gaya hidup, sebetulnya tidak sulit untuk mencegah terjadinya gagal jantung.
4. Bahaya Stroke bagi Generasi Milenial
Stroke adalah matinya sel otak.
Penyebabnya, kekurangan pasokan oksigen dan nutrisi akibat pembuluh darah yang ke otak tersumbat atau pecah.
Akibatnya, bagian tubuh yang diatur oleh sel saraf di area tersebut bisa terganggu, atau bahkan lumpuh.
Meskipun tidak setinggi penyakit jantung, kejadian stroke juga meningkat cukup signifikan.
Dari rerata 1,1 permil menjadi 1,9 permil untuk usia milenial.
Baik hipertensi, jantung, maupun stroke sangat erat kaitannya dengan kolesterol dan aktivitas tubuh.
Asupan yang terbukti menurunkan kolesterol jahat seperti susu kambing Etawa Supergoat bisa membantu mencegah 3 penyakit ini.
Selain itu, memperbanyak aktivitas fisik juga memberikan efek yang baik.
5. Kencing Manis
Kencing manis atau diabetes melitus adalah kondisi di mana sel tubuh tidak mampu menyerap dan menggunakan glukosa sebagai sumber energi.
Untuk bisa menggunakan glukosa, sel butuh insulin.
Tapi, karena suatu sebab, pankreas tidak bisa menghasilkan insulin.
Atau, pankreasnya masih bisa memproduksi insulin, tapi sel tubuh tidak bisa mengenalinya.
Akibatnya, level gula glukosa dalam darah bisa sangat tinggi, jauh di atas normal.
Seperti hipertensi, ini penyakit sistemik yang akibatnya bisa menyerang ke segala organ.
Angka kejadian diabetes memang tidak terlalu menunjukkan peningkatan.
Para ahli menduga ini karena kesadaran masyarakat akan pentingnya mengurangi konsumsi gula semakin meningkat.
Tapi, sebagai penyakit tidak menular yang dampaknya cukup signifikan bagi kesehatan, Anda sebaiknya mewaspadai risiko kencing manis.
6. Gagal Ginjal
Berbanding terbalik dengan kencing manis, gagal ginjal justru menunjukkan peningkatan yang mencemaskan.
Bayangkan, peningkatan angka kejadian gagal ginjal pada usia milenial mencapai hampir 10 kali lipat.
Tentu saja banyak faktor yang mempengaruhi hal ini.
Tapi, peningkatan kebiasaan minum minuman dengan zat pewarna dan perasa buatan berpotensi menjadi salah satu penyebab penurunan kesehatan generasi milenial ini.
Hidrasi yang cukup menjadi langkah pencegahan yang baik untuk penyakit ini.
Lebih baik lagi dengan minum susu kambing Etawa Supergoat.
Kandungan vitamin D, magnesium, dan potasium yang cukup tinggi terbukti memiliki efek pencegahan yang baik untuk ginjal.
7. COVID-19
COVID-19 adalah salah satu penyakit mematikan berikutnya yang tidak boleh Anda remehkan.
Mungkin ini satu-satunya penyakit menular di era modern yang mengubah hidup orang di seluruh dunia secara bersamaan.
Pasalnya, meski baru hitungan bulan, virus ini mampu menyebar dengan mudah ke berbagai negara.
Efek virus ini di Indonesia sendiri juga tidak main-main.
Hingga saat ini sudah lebih dari 1 juta orang terkonfirmasi positif dan 37 ribu jiwa yang meninggal.
Lebih lagi, angka positif di usia milenial menduduki puncak tertinggi.
Wajar, karena sebagai usia produktif, milenial paling banyak melakukan interaksi dan sosialisasi.
Angka kematian akibat COVID-19 usia milenial sendiri memang rendah, hanya sekitar 12%.
Tapi, sebagai carrier pembawa virus, peran tersebut tentu berakibat buruk bagi anggota keluarga yang lain. Khususnya, orang tua dan lansia di keluarga Anda.
Pola Hidup Sehat Kunci Kesehatan Generasi Milenial
Ancaman kesehatan yang telah diuraikan di atas itu nyata.
Seiring dengan meningkatnya jumlah penganut sedentary lifestyle di kalangan muda-mudi, kesehatan menurun adalah salah satu ancaman yang tidak dapat dihindari.
Oleh karena itu, pola hidup bersih dan sehat seharusnya menjadi kunci kesehatan bagi milenial saat ini dan di masa mendatang.
Memakai masker dan membatasi jarak bisa membantu mencegah COVID-19.
Sedangkan olahraga, istirahat cukup, dan menjaga diet yang seimbang dapat mencegah penyakit tidak menular lainnya.
Intinya, penurunan kesehatan milenial dapat dicegah dengan penerapan healthy lifestyle.
Silakan sebarkan informasi ini agar semakin banyak generasi milenial yang waspada. Anda juga bisa melihat informasi kesehatan berkualitas lainnya di blog Supergoat.