Meskipun semua harus yakin bahwa ajal itu ada di tangan Sang Maha Kuasa, namun berusaha menghentikan gaya hidup tidak sehat itu tetap penting. Ini adalah bentuk ikhtiar Anda sebagai manusia untuk terhindar dari penyakit serta risiko meninggal lebih muda.
Cambridge Dictionary, memaknai gaya hidup atau lifestyle sebagai cara hidup seseorang atau kelompok orang yang biasanya mereka lakukan. Jadi, bukan aktivitas yang Anda lakukan satu atau dua kali, namun berulang kali hingga menjadi kebiasaan.
Masing-masing manusia pasti punya keunikan tersendiri dalam gaya hidupnya. Anda juga begitu kan? Hanya saja, penting untuk melakukan refleksi, apakah semua yang Anda lakoni sudah benar? Soalnya, ada beberapa kebiasaan yang secara medis dan psikologis terbukti berisiko untuk masa depan Anda.
Lantas, apa saja pola hidup tidak sehat itu? Cermati daftarnya berikut ini!
1. Terlalu sering menggunakan ponsel
Harus diakui, banyak urusan Anda dapat selesai dengan memanfaatkan ponsel.
Hanya saja, demi pertimbangan medis, biasakan untuk membatasi pemakaian ponsel hanya sekitar 4-6 jam per hari. Akibat gaya hidup tidak sehat yang satu ini cukup fatal. Beberapa persoalan medis berikut ini adalah diantaranya:
- Gangguan tidur dan penglihatan
- Trigger thumb, atau ibu jari kaku dan bengkok meski tidak sedang pakai ponsel.
- Risiko saraf ulnaris pada bagian siku terganggu, akibatnya area siku hingga hari bisa kesemutan dan terasa nyeri.
2. Kurang tidur
Tahun 2019, sejumlah mahasiswa Indonesia meneliti kualitas tidur pada pasien hipertensi di Kupang. Hasilnya, 96% pasien mengaku memiliki kualitas tidur yang buruk. Artinya, persoalan tidur punya pengaruh besar bagi kesehatan Anda.
Selain hipertensi, ada berbagai risiko lain mengintai. Antara lain:
- Rentan stress bahkan depresi
- Penuaan dini
- Penurunan produktivitas
- Imun tubuh melemah
Jadi, hindari memangkas waktu tidur ideal Anda. Apalagi, jika menukarnya hanya untuk hal-hal yang kurang berfaedah.
3. Kurang minum
The Indonesian Hydration Regional Study (THIRST) pernah mengungkapkan data, bahwa 46,1% orang Indonesia hipovolemia ringan, atau kurang air. Ironisnya, hanya separuh subjek penelitian yang sadar, bahwa kebutuhan minum air putih harian manusia ada di angka 2 liter.
Jika Anda salah satu pelaku kebiasaan buruk diatas, segeralah hentikan. Pertimbangkan beberapa resiko tubuh dehidrasi berikut ini:
- Pusing
- Merasa lelah
- Mulut dan kulit kering
- Gangguan ginjal
4. Terlalu banyak ngopi
Pada tahun 2020, International Coffee Organization (ICO) mencatat, konsumsi kopi Indonesia terus mengalami peningkatan dalam 5 tahun terakhir. Itu artinya, budaya ngopi terus menjamur, baik di kalangan anak muda maupun generasi lebih tua.
Jika Anda konsumsi secara wajar, kopi bisa memberikan pengaruh positif bagi kesehatan. Sayangnya, sebagian dari tukang ngopi tak bisa mengontrol diri dan akhirnya berisiko dengan efek samping berikut ini:
- Insomnia
- Mudah gelisah
- Denyut jantung lebih cepat
- Gangguan pencernaan
5. Ketergantungan fast food
Ini bisa dibilang gaya hidup tidak sehat saat remaja. Namun seringkali merembet hingga usia lebih tua.
Mengacu data Kementerian Pertanian, fast food, atau makanan siap saji, berkontribusi terhadap 28% asupan kalori harian penduduk Indonesia di perkotaan. Dengan kata lain, angkanya hampir mencapai ⅓.
Padahal, umumnya fast food memiliki kadar karbohidrat, lemak, gula, serta garam yang tinggi dan terkontrol. Jadi, jangan heran Anda berpotensi terkena risiko berikut ini:
- Kolesterol tinggi
- Diabetes
- Gangguan hati dan ginjal
- Obesitas
6. Duduk sepanjang hari
Beberapa pekerjaan memang hanya bisa Anda selesaikan dalam posisi duduk. Terutama, saat Anda bersinggungan dengan pekerjaan yang membutuhkan fungsi PC atau laptop. Hanya saja, jika Anda tak mengimbanginya dengan kebiasaan berjalan atau berolahraga, ini bisa jadi berbahaya.
Coba beri jeda saat bekerja dan tambah dengan aktivitas yang lebih menuntut banyak gerakan dalam agenda harian untuk terhindar dari bahaya ini:
- Mudah sakit pinggul dan punggung
- Lebih berisiko dengan penyakit kronis
- Badan melar
- Mudah cemas dan depresi
7. Kurang olahraga
Dari laporan Riset Kesehatan Dasar Kemenkes, terungkap bahwa 33,5 % masyarakat Indonesia kurang aktivitas fisik. Padahal, berdasarkan saran medis, setiap harinya manusia disarankan melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit. Meski standarnya sebenarnya sedikit, tetap saja banyak yang melewatkannya.
Jika Anda salah satunya, ubahlah kebiasaan ini. Ada beberapa bahaya kesehatan jika Anda tak juga mau mengubahnya:
- Mudah pegal dan lelah
- Sembelit
- Gangguan tidur
- Stress
8. Merokok
Dalam satu dekade terakhir, Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKM) mencatat, jumlah perokok pemula tumbuh hingga 240%. Mirisnya, sebagian besarnya adalah anak SD dan SMP, alias generasi penerus bangsa. Padahal, sesuai dengan slogannya, ‘rokok itu membunuhmu’.
Sudah sering sekali mungkin Anda dengar bahaya dari rokok. Anda hanya perlu tekad lebih bulat untuk terhindar dari risiko berikut ini:
- Penyakit mulut dan tenggorokan
- Gangguan paru-paru
- Penyakit kardiovaskular
- Masalah lambung
- Penuaan dini
Khusus bagi ibu hamil, merokok merupakan gaya hidup tidak sehat saat hamil yang bisa memicu masalah kehamilan dan janin.
9. Terlalu murah hati untuk mengatakan ‘Iya’
“Apakah Anda bisa membantu saya? Bisakah menyelesaikan tugas ini?”
Ketika pertanyaan semacam itu muncul, sebagian dari Anda mungkin sulit mengatakan tidak. Akhirnya, Anda selalu bilang ‘Iya’ untuk setiap permintaan tugas yang Anda dapatkan.
Sebenarnya, tak masalah jika Anda benar-benar sanggup. Hanya saja, Anda juga perlu perhatikan risikonya. Menurut penelitian dari University of California, terlalu sering mengatakan iya memberikan kemungkinan lebih bagi Anda merasakan lelah, stress, atau bahkan depresi.
Jadi, pertimbangkan dengan matang setiap permintaan ya!
10. Menu makanan tidak sehat
Merokok memang berbahaya. Namun, secara mengejutkan, sebuah studi yang dipublikasikan The Lancet, mengungkap bahwa pilihan makanan yang salah lebih bahaya ketimbang rokok.
Ironisnya, 195 negara yang disurvei memiliki mayoritas penduduk dengan perilaku semacam itu.
Bahkan, studi itu menyebut bahwa buruknya pola makan adalah faktor risiko kematian paling berbahaya ketimbang faktor lainnya. Cara hidup semacam ini membuat manusia banyak kekurangan nutrisi-nutrisi penting untuk tubuh.
11. Keseringan mengkonsumsi minuman berenergi
Untuk menunjang padatnya aktivitas kerja, Anda mungkin menyisipkan minuman berenergi sebagai suplemen harian.
Secara jangka pendek, minuman semacam ini memang mampu meningkatkan konsentrasi, kewaspadaan, serta stamina Anda. Namun, zat aditif yang terkandung di dalamnya perlu Anda perhatikan agar konsumsi Anda tetap terkontrol.
Soalnya, kebiasaan minum minuman berenergi berlebihan, berpotensi membuat Anda terserang penyakit berikut:
- Masalah Jantung
- Diabetes
- Gangguan tidur
Sebenarnya, ada suplemen alternatif lain yang lebih aman ketimbang minuman berenergi. Misalnya, susu kambing Supergoat. Selain cenderung tidak berisiko, terdapat banyak khasiat susu kambing yang dapat membantu padatnya aktivitas harian Anda.
Rekomendasi
Berbagai kebiasaan buruk di atas, seringkali dampak negatif tak Anda rasakan langsung. Sebagian besarnya memiliki pengaruh yang bersifat jangka panjang.
Hanya saja, fakta itu mestinya tak Anda jadikan alasan untuk menunda mengubah gaya hidup tidak sehat. Faktanya, risiko itu juga bisa datang tanpa Anda duga. Jadi, cobalah mempelajari cara menerapkan pola hidup sehat, termasuk dari berbagai artikel Supergoat Indonesia.
Tunggu apa lagi? Yuk mulai biasakan hidup sehat dari sekarang!