7 Daging Hewan Paling Ekstrem yang Dikonsumsi dan Disukai Banyak Orang

Dalam dunia kuliner, manusia seringkali mencoba hal-hal baru yang menantang, bahkan ekstrim. Ketika berbicara tentang makanan ekstrem, mungkin yang terlintas di benak kita adalah sesuatu yang sulit diterima oleh banyak orang. Namun, di beberapa belahan dunia, terdapat daging hewan yang dianggap ekstrem oleh sebagian orang, namun justru menjadi favorit bagi sebagian lainnya. Keberanian untuk mencoba dan menikmati berbagai jenis daging ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang eksplorasi budaya dan tradisi yang kaya dan penuh warna. Artikel ini akan membawa Anda pada perjalanan untuk mengenal lebih dekat tujuh daging hewan paling ekstrem yang tidak hanya dikonsumsi tetapi juga disukai banyak orang. Mari kita telusuri lebih dalam!

Baca Juga : 3 Bagian Daging Kambing yang Baik untuk Dimakan

1. Daging Ular

Daging ular adalah salah satu daging yang paling kontroversial namun digemari di berbagai negara seperti China, Vietnam, dan beberapa bagian Amerika Serikat.

Teksturnya yang kenyal dan rasanya yang unik membuatnya menjadi sajian istimewa, terutama dalam masakan tradisional Asia. Dalam beberapa budaya, daging ular dipercaya memiliki manfaat kesehatan, seperti meningkatkan stamina dan menyembuhkan penyakit tertentu.

Meskipun sebagian besar orang merasa ngeri memikirkan untuk mengonsumsi daging ular, bagi masyarakat yang terbiasa dengan hidangan ini, ular adalah sumber protein yang lezat dan menyehatkan.

2. Daging Kuda

Mungkin di banyak negara, kuda dianggap sebagai hewan yang mulia dan tidak lazim untuk dimakan. Namun, di Jepang, Italia, dan Perancis, daging kuda adalah makanan yang populer. Daging kuda dikenal memiliki rasa yang manis dan lembut dengan kandungan lemak yang lebih rendah dibandingkan daging sapi.

Kandungan zat besi yang tinggi juga membuat daging kuda menjadi pilihan bagi mereka yang ingin menjaga kesehatan darah. Di Jepang, daging kuda sering disajikan mentah sebagai sashimi, yang dikenal dengan nama basashi.

3. Daging Anjing

Meskipun daging anjing menjadi topik yang sangat sensitif dan kontroversial, terutama di negara-negara Barat, di beberapa bagian Asia seperti Korea Selatan, China, dan Vietnam, daging anjing adalah bagian dari tradisi kuliner yang sudah berlangsung ribuan tahun.

Baca Juga : 3 Cara Menyimpan Daging Sapi Agar Awet

Di Korea Selatan, daging anjing sering disajikan dalam bentuk sup yang dikenal dengan nama bosintang. Masyarakat yang mengonsumsi daging ini percaya bahwa daging anjing memiliki manfaat kesehatan, terutama untuk meningkatkan panas tubuh selama musim dingin.

Namun, seiring dengan perkembangan zaman dan perubahan nilai-nilai masyarakat, konsumsi daging anjing mulai berkurang dan menjadi topik diskusi yang serius tentang hak-hak hewan.

4. Daging Buaya

Daging buaya, terutama di Australia, Thailand, dan beberapa negara di Afrika, adalah salah satu daging yang dianggap ekstrem namun cukup populer.

Teksturnya yang mirip dengan ayam dan rasanya yang ringan membuat daging buaya menjadi favorit di berbagai restoran eksotis. Selain rasanya yang lezat, daging buaya juga dikenal rendah lemak dan kaya akan protein, menjadikannya pilihan sehat bagi para pecinta daging.

Di Thailand, daging buaya sering disajikan dalam bentuk steak atau kari pedas, sementara di Australia, daging ini menjadi bagian dari sajian barbekyu yang menggugah selera.

5. Daging Kelelawar

Daging kelelawar adalah salah satu yang paling jarang ditemukan di menu restoran, namun di beberapa negara seperti Indonesia, Thailand, dan beberapa pulau di Pasifik, daging ini dianggap sebagai makanan lezat.

Kelelawar sering dimasak dengan bumbu yang kuat untuk mengurangi rasa dan aroma yang dianggap tidak biasa. Di Indonesia, terutama di Sulawesi Utara, daging kelelawar adalah bagian dari kuliner tradisional dan sering dijadikan sup atau sate.

Baca Juga : 4 Cara Merebus Daging Kambing Agar Cepat Empuk Dan Tidak Prengus

Meskipun ada kekhawatiran tentang kesehatan yang terkait dengan konsumsi kelelawar, daging ini tetap menjadi bagian dari tradisi yang sulit dihilangkan.

6. Daging Tikus

Tikus mungkin adalah salah satu hewan yang paling tidak terbayangkan untuk dijadikan makanan, terutama di perkotaan. Namun, di beberapa bagian Asia Tenggara dan Afrika, tikus yang ditangkap dari sawah atau hutan dianggap sebagai sumber protein yang baik.

Di Vietnam dan Laos, daging tikus sering dipanggang atau dijadikan kari. Tikus yang dikonsumsi biasanya adalah tikus liar yang hidup di alam, bukan tikus kota yang mungkin terpapar berbagai penyakit.

Masyarakat yang mengonsumsi daging tikus menganggapnya sebagai makanan yang lezat dan menyehatkan, terutama di daerah pedesaan.

7. Daging Tarantula

Di Kamboja, tarantula adalah makanan yang cukup populer dan dianggap sebagai camilan gurih. Daging tarantula digoreng kering dan disajikan dengan bumbu pedas atau asin.

Tarantula yang dikonsumsi biasanya adalah jenis yang hidup di hutan dan dianggap sebagai sumber protein yang baik. Meskipun bagi sebagian orang hanya memikirkan memakan laba-laba besar ini bisa membuat mual, bagi masyarakat Kamboja, tarantula adalah bagian dari kuliner jalanan yang sudah lama menjadi tradisi.

Baca Juga : Bolehkah Ibu Hamil Makan Daging Kambing?

Rasanya yang mirip dengan daging kepiting membuatnya disukai banyak orang yang penasaran untuk mencoba makanan ekstrem ini.

Tips Bermanfaat bagi Pembaca

  1. Pahami Budaya dan Tradisi: Sebelum mencoba daging ekstrem, penting untuk memahami budaya dan tradisi di mana daging tersebut berasal. Menghargai makanan orang lain adalah bagian dari eksplorasi kuliner yang etis.
  2. Perhatikan Kebersihan dan Kualitas: Pastikan bahwa daging yang Anda konsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan diolah dengan cara yang higienis. Daging ekstrem sering kali memerlukan penanganan khusus untuk memastikan keamanan konsumsi.
  3. Coba dalam Porsi Kecil: Jika Anda penasaran untuk mencoba daging ekstrem, mulailah dengan porsi kecil untuk membiasakan diri dengan rasa dan teksturnya. Hal ini juga membantu tubuh Anda beradaptasi dengan jenis makanan yang tidak biasa.
  4. Pertimbangkan Aspek Kesehatan: Beberapa jenis daging ekstrem mungkin memiliki kandungan nutrisi yang berbeda dari daging konvensional. Pastikan untuk mempertimbangkan dampak kesehatannya sebelum mengonsumsinya secara rutin.
  5. Hormati Pilihan Orang Lain: Ingatlah bahwa apa yang ekstrem bagi Anda mungkin adalah makanan sehari-hari bagi orang lain. Sebaliknya, menghormati pilihan makanan orang lain adalah tanda penghormatan terhadap keberagaman budaya.
Baca Juga : Manfaat Supergoat untuk Kesehatan Jiwa dan Raga

Kesimpulan

Daging hewan yang dianggap ekstrem di satu tempat mungkin menjadi makanan lezat yang sangat dihargai di tempat lain. Makanan ekstrem sering kali tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang warisan budaya dan tradisi yang telah berlangsung lama.

Bagi mereka yang berani dan penasaran, mencoba daging hewan yang tidak biasa ini bisa menjadi pengalaman kuliner yang mendalam dan mendidik. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan faktor kesehatan, kebersihan, dan penghormatan terhadap budaya lokal ketika mencoba makanan-makanan ini.

Di akhir hari, kuliner adalah tentang mengeksplorasi, belajar, dan menikmati keanekaragaman dunia di piring Anda.

WeCreativez WhatsApp Support
Salsa Winarno
Selamat datang, admin Salsa siap membantu 😊