Dengan mengetahui cara menjadikan Al-Qur’an sebagai obat, Anda akan lebih dekat dan merasa membutuhkannya.
Fungsi Al-Qur’an sebagai asy-syifa, penawar, atau penyembuh, bukan tanpa dasar. Terdapat beberapa dalil yang menunjukan hal tersebut.
Salah satu ayat Al-Qur’an tentang Al-Qur’an sebagai obat, adalah firman Allah SWT berikut:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian,” (TQS Al-Isra: 82)
Namun, sebelum mengetahui cara memfungsikannya sebagai asy-syifa, ada baiknya Anda tahu tafsir dari kata tersebut. Sebab, jika belum memiliki kapasitas menafsirkan ayat, kita perlu merujuk kepada ulama.
Makna Al-Qur’an sebagai asy-syifa
Imam Al-Qurtubi, salah seorang mufassir Islam kenamaan, menjelaskan makna asy-Syifa dalam beberapa ayat Al-Qur’an dalam tiga pengertian:
- Terapi bagi jiwa yang bodoh dan peragu.
- Pembuka jiwa yang tertutup dan mengobati jiwa yang rapuh.
- Obat menyembuhkan penyakit jasmani.
Beberapa ulama lain, seperti Imam Ibnul Qayyim al-Jauziyyah dan Imam Ibnu Katsir, juga memiliki tafsirannya. Namun, jika dicermati, pendapatnya tak begitu berbeda.
Imam Ibnul Qayyim al Jauziyyah misalnya, dalam kitab Zadul Ma’ad, memaknai asy syifa sebagai obat paling sempurna dari penyakit hati dan jasmani, dunia dan akhirat.
Namun, perlu Anda garis bawahi, fungsi Al-Qur’an sebagai obat ini tidak berlaku bagi semua orang.
Imam Abdurrahman As-Sa’di menafsirkan, pengaruh Al-Qur’an hanya mampu hadir bagi orang-orang beriman, yakni mereka yang membenarkan ayat-ayat Allah SWT serta berilmu dengannya.
Sebaliknya, orang-orang zalim dan ingkar terhadap ayat Al-Qur’an, tak akan mampu mendapatkan kebaikan dari Al-Qur’an sebagai obat segala penyakit
Cara menjadikan Al-Qur’an sebagai obat
Setelah memahami makna penyembuh yang dimaksud Al-Qur’an sebagai penyembuh, Anda bisa mencoba membuktikan khasiatnya.
Berikut ini hal-hal yang dapat Anda lakukan:
1. Mengimani Al-Qur’an dengan benar
Sebagaimana penjelasan Imam As-Sa’di, kunci membuka khasiat Al-Qur’an sebagai obat terletak di keimanan Anda.
Jadi, hal paling awal yang perlu Anda lakukan adalah melakukan refleksi;
- Apakah Anda sudah benar-benar mengimani Al-Qur’an?
- Bulatkah keyakinan Anda bahwa kandungan Al-Qur’an semuanya benar?
- Seberapa sering Anda mentadabburi ayat-ayat-Nya?
Jika keimanan itu masih terbatas di bibir, tentunya akan sulit merasakan dahsyatnya pengaruh Al-Qur’an.
2. Membaca ayat Al-Qur’an
Jika penyakit yang Anda rasakan berhubungan dengan emosi, maka Anda perlu lebih banyak mengingat Allah SWT. Membaca langsung ayat-ayat-Nya, tentu menjadi sebaik-baik aktivitas untuk mengingat-Nya.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (TQS Ar-Ra’d: 28)
Meskipun pada dasarnya semua ayat bisa menenangkan, namun secara spesifik, Abdel Daem Al Kaheel dalam bukunya Al-Qur’an The Healing Book, menyarankan beberapa surat berikut:
- al-Fatihah
- al-Ikhlash
- al-Falaq
- an-Nas
- Ayat kursi (al-Baqarah ayat 255)
- 2 ayat terakhir surat al-Baqarah
3. Melakukan ruqyah syar’iyyah
Ruqyah merupakan pengobatan yang juga ada dalam Islam. Praktik ruqyah berupa kegiatan berdoa atau di doakan dengan berbagai doa perlindungan yang masyru’ah atau mengacu Al-Qur’an dan Sunnah.
Ketika mendapatkan pertanyaan seputar ruqyah oleh salah seorang sahabat, Rasulullah Saw menjawab:
اِعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ، لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ
“Tunjukkanlah kepadaku ruqyah kalian. Tidaklah mengapa ruqyah yang di dalamnya tidak mengandung syirik.” (H.R. Muslim)
Memang, terdapat hadis lain yang menunjukan celaan bagi pelaku ruqyah. Namun, konteks hadis tersebut merujuk kepada ruqyah syirkiyyah (dengan kesyirikan). Beda halnya dengan ruqyah dengan dasar keimanan bahwa Allah SWT Zat yang dapat mencabut penyakit.
Perlu diketahui, ruqyah juga tak hanya mampu mengobati penyakit akibat gangguan jin dan syaitan, namun dapat juga Anda praktekkan untuk penyakit lainnya.
4. Mempelajari dan mentadabburi Al-Qur’an
Sebagaimana disebutkan Imam Al-Qurthubi, kebodohan dan kebiasaan was-was merupakan penyakit yang dapat Al-Qur’an sembuhkan. Tentu saja, caranya dengan mempelajari isinya.
Sesungguhnya, Al-Qur’an dan hadis menjawab segala kebingungan yang manusia hadapi dalam kehidupan. Manusia akan mampu menjalani hidup dengan lebih tenang dan pasti.
Terkait hal ini, Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ جِئْنَاهُمْ بِكِتَابٍ فَصَّلْنَاهُ عَلَىٰ عِلْمٍ هُدًى وَرَحْمَةً لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al-Qur’an) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (TQS Al-A’raf: 52)
Menariknya, jika Anda mentadabburi isinya, terdapat ayat Al-Qur’an tentang obat herbal. Faktanya, ada beberapa asupan makanan maupun minuman yang dikisahkan dalam Al-Qur’an. Misalnya:
- Buah Tin
- Buah Zaitun
- Susu
- Madu
- Buah delima
- Kurma
5. Mengamalkan petunjuk Al-Qur’an
Terakhir, Anda juga dapat mengamalkan berbagai petunjuk dari Al-Qur’an.
Berbagai hasil belajar dan tadabbur, tentu akan memberikan Anda insight mengenai apa yang perlu dilakukan. Tentu saja, sebaiknya itu Anda wujudkan dalam perbuatan.
Misalnya, ketika menemukan makanan dan minuman yang disebutkan dalam Al-Qur’an, kita bisa mencoba mengonsumsinya.
Faktanya, secara medis, berbagai asupan yang disebutkan dalam Al-Qur’an terbukti kaya nutrisi. Tentu, Anda bisa juga mengkonsumsinya sebagai bantuan untuk menyehatkan.
Rasulullah Saw juga nyatanya memerintahkan umatnya untuk berobat. Sebagian ulama mengategorikannya sebagai sunnah.
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah Saw pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, apakah kita harus berobat?” Beliau menjawab, “Berobatlah! Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit kecuali menurunkan pula penyembuhnya, kecuali satu penyakit, yakni usia tua.” (H.R. Abu Dawud)
Susu kambing, minuman menyehatkan dalam Al-Qur’an
Salah satu minuman yang Allah SWT sebutkan dalam Al-Qur’an adalah susu.
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الْأَنْعَامِ لَعِبْرَةً ۖ نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِين
“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” (TQS An-Nahl: 66)
Menariknya, bukti-bukti medis menunjukan, susu punya kandungan yang dapat membantu Anda tetap sehat. Terutama, susu kambing.
Salah satu minuman favorit Rasulullah Saw ini dapat mengobati berbagai penyakit berikut:
- Menstabilkan kinerja jantung
- Menurunkan kadar kolesterol
- Mencegah hipertensi
- Melawan pertumbuhan sel kanker
- dan banyak lagi
Luar biasa bukan manfaatnya?
Jika Anda ingin mencoba mengkonsumsi susu kambing, Anda bisa mencoba Supergoat. Produsen susu kambing dengan campuran gula aren ini siap menemani langkah Anda menjalankan berbagai cara menjadikan Al-Qur’an sebagai obat!