Ketika Anda mencari cara mengatasi stress kerja, sesungguhnya Anda tak sendirian. Ada banyak orang yang memburu informasi untuk mengatasi masalah ini.
Maklum, jika merujuk penelitian Savvy Sleepers lakukan, Jakarta -sebagai ibukota Indonesia- , masuk ke dalam enam besar kota dengan tingkat stres tertinggi dunia. Data tersebut mereka ambil dari kelompok masyarakat yang bekerja sebagai karyawan.
Jika dibiarkan, stress jelas mengganggu kehidupan pekerja. Salah seorang staf Forbes, Jenna Goudreau, menyebut bahwa stress membuat 40% orang dewasa kerap terbangun pada malam hari. Hal itu jelas persoalan. Mungkinkah Anda termasuk yang mengalaminya?
Tapi tenang, stress bisa diselesaikan kok. Ada berbagai cara yang sudah terbukti mampu mengelola masalah ini. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Jadi, bagaimana strategi menangani stress kerja? Berikut diantaranya!
1. Bangun pagi (subuh)
Bagaimana cara Anda mengawali hari akan sangat krusial. Kami sarankan, mulailah dengan bangun lebih pagi. Jika Anda seorang muslim, Anda bisa shalat subuh atau bahkan bertahajud.
Dalam hadits, hal ini dapat memberikan banyak kebaikan. Anda lebih dekat pada keberuntungan ketimbang masalah yang berpotensi memicu stress. Rasulullah Saw bersabda:
“Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan.” (HR Ath-Thabrani dan Al-Bazzar)
Menggunakan alarm, bekerjasama dengan istri, berdoa agar terbangun di waktu subuh, menjadi beberapa cara yang bisa Anda ikhtiar-kan.
2. Datang ke kantor tepat waktu
Memasuki ruang kerja saat jam masuk sudah lewat bisa menimbulkan banyak masalah. Entah itu tatapan sinis rekan Anda, teguran bos, lebih buruk lagi jika Anda mendapatkan sanksi. Berbagai hal tersebut berpotensi mengganggu pikiran Anda.
Mood memburuk dan fokus berkurang saat baru datang, memerlukan waktu dan upaya untuk pulih kembali. Maka, sebisa mungkin hindari itu dengan datang tidak terlambat.
Jika Anda tahu jalanan macet, cegahlah dengan berangkat lebih awal. Demikian halnya jika Anda sadar bahwa mungkin ada faktor-faktor keterlambatan tak terduga, maka lakukan juga hal sama.
Datang dengan sambutan senyuman orang seisi kantor pasti lebih menyenangkan bukan?
3. Jangan menunda pekerjaan
Melihat pekerjaan menggunung bisa jadi sumber stress, iya kan?
Bukan maksud berprasangka buruk, namun bisa jadi menumpuknya pekerjaan adalah efek dari ulah Anda sendiri. Tak lain karena Anda menunda-nunda beberapa pekerjaan yang bisa Anda selesaikan kemarin atau lusa.
Agar itu tak terjadi, Anda sebaiknya tak tunda-tunda job sejak pertama kali diberikan. “Kalau bisa dikerjakan sekarang, kenapa harus nanti?” Inilah cara mengatasi stress kerja pada karyawan.
Apalagi, jika Anda tak tahu, apakah besok target kerjanya masih sama atau makin berlipat?
4. Selesaikan satu persatu
Sebagian manusia bisa jadi memiliki kemampuan multitasking, alias mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.
Jika Anda tergolong makhluk spesial itu, tak salah jika mempraktekannya saat bekerja. Namun, pada prosesnya mungkin Anda mengalami titik jemu dan terbebani dengan cara semacam itu.
Ketika itu terjadi, Anda mungkin bisa sedikit mengubah gaya bekerja dengan menyelesaikan satu tugas dulu sebelum beralih ke tugas lain. Pilihan ini bisa menjadi cara mengatasi stress karena kerjaan menumpuk. Coba saja!
5. Bersikap hangat di lingkungan kerja
Pernahkah Anda lewat ke suatu tempat dan ada orang memberikan senyuman kepada Anda?
Apa yang Anda rasakan? Senang bukan? Percayalah, ketika Anda membalasnya juga dengan senyuman, itu juga membuat orang yang Anda senyumi merasa senang.
Tak diragukan, bertukar senyum itu membangun suasana senang pada benak semua orang dalam lingkungan tertentu. Anda akan merasa nyaman berada di tempat kerja penuh kehangatan, sehingga selalu di level good mood dalam menuntaskan setiap task. Anda bisa mencobanya sebagai cara mengatasi stress dalam organisasi.
Bukan hanya itu, kultur di atas menjauhkan karyawan berada pada kondisi konflik. Gesekan-gesekan yang tak diharapkan punya risiko lebih kecil untuk terjadi.
6. Terbuka dengan kekurangan
Mungkin juga, stress datang ketika Anda dihadapkan pada pekerjaan yang tak mampu Anda tuntaskan. Yakni, ketika kualifikasi pendidikan dan pengalaman Anda tak mampu memenuhi target perusahaan.
Ketika Anda ada pada posisi ini, diam, lalu memaksakan diri, sangat mungkin Anda akan menjumpai berbagai kebingungan bahkan kebuntuan dalam mengerjakannya.
Agar tak terbebani sendiri, sebaiknya Anda terbuka dengan apa yang terjadi. Jangan malu untuk bertanya kepada atasan jika ada yang belum jelas. Selain itu, Anda bisa datang ke rekan kerja senior yang Anda asumsikan mampu membantu masalah Anda.
Seperti kata pepatah, “Malu bertanya, sesat di jalan.” Jadi, jangan ragu lakukan langkah ini sebagai cara mengatasi stres kerja menurut psikologi.
7. Optimalkan waktu istirahat
Anda pasti punya waktu istirahat saat kerja, kan?
Sebaiknya, gunakan itu dengan sebaik-baiknya. Mengingat waktunya biasanya sebentar, maka Anda perlu selektif memilih kegiatan. Optimalkan dengan pilihan yang bisa membantu refresh pikiran.
Misalnya dengan beribadah, makan, atau tidur. Berdasarkan riset, tidur siang sejenak saat jam istirahat, meski hanya 15 menit, bisa membantu memulihkan fokus dan suasana hati. Jadi, Anda bisa optimal bekerja di jam-jam tersisa.
Hindari kegiatan negatif dan kontraproduktif di jam istirahat seperti ngegosip, ngomongin atasan, atau malah memaksakan untuk terus bekerja.
8. Mengakui kesalahan
Ketika Anda bekerja, Anda mendapatkan tanggung jawab dalam bentuk job desc untuk diselesaikan secara benar, lalu ditukar dengan upah. Benar kan?
Namun, tak menutup kemungkinan muncul godaan untuk menyalahi ketentuan perusahaan saat menjalaninya. Misalnya, Anda memanipulasi laporan keuangan untuk menumpuk kepentingan pribadi sekaligus merugikan tempat Anda bekerja.
Yakinlah, menutupi kesalahan bisa menjadi sumber stres. Rasa tak betah, merasa dihantui, bahkan susah tidur akan hinggap dalam benak Anda. Kalau sudah begini, Anda sebaiknya jujur saja untuk melenyapkan beban pikiran semacam ini.
Solusinya, berterus teranglah untuk menanggung risiko. Akan tetapi, jangan lupa bahwa banyak orang menghargai sikap gentle. Jadi, hal positif bukan tak mungkin Anda dapatkan ketika mengakui kesalahan.
9. Berolahraga
Ketika Anda merasa sering stress, bisa jadi karena Anda kurang olahraga. Aktivitas berpikir yang tinggi tak berimbang dengan kegiatan fisik.
Padahal, secara medis, olahraga bisa memicu keluarnya hormon endorfin. Berdasarkan riset, ini membantu Anda melenyapkan rasa gelisah dan stress. Jadi, Anda akan lebih rileks melalui hari.
Idealnya, setiap hari Anda berolahraga minimal 20-30 menit. Ini merupakan cara mengatasi stress kerja menurut para ahli. Jika Anda tak punya banyak waktu, Anda bisa memperbanyak opsi jalan kaki dalam rutinitas Anda.
Meski, lebih baik lagi jika Anda bisa mengagendakan olahraga khusus saat weekend, seperti jogging atau bersepeda.
10. Meningkatkan kualitas tidur
Untuk mendapatkan kualitas tidur terbaik, Anda perlu masuk hingga tahap deep sleep. Selain memberikan efek bugar ketika bangun, Anda kesehatan mental juga akan terjaga.
Ada banyak cara yang bisa Anda lakukan untuk membuat tidur Anda semakin berkualitas. Mulai dari memperbanyak konsumsi air putih, menyusun jadwal tidur teratur, hingga rutin berolahraga.
Selain itu, Anda bisa mengkonsumsi beberapa asupan, salah satunya susu kambing. Kandungan triptofan dalam susu kambing dapat membantu produksi hormon serotonin. Secara medis, hormon ini berguna untuk memperbaiki suasana hati dan mengontrol waktu tidur.
Maka, mengkonsumsi 1 sachet Supergoat sekitar 2 jam sebelum tidur, bisa Anda sisipkan sebagai salah satu cara mengatasi stress akibat kerja.
Rekomendasi kami, 10 cara di atas tak mesti Anda lakukan semua. Anda perlu diagnosis terlebih dahulu penyebab stress yang dialami. Selanjutnya, sesuaikan dan atasi dengan cara yang menurut Anda paling pas.
Semoga, ikhtiar Anda dengan menempuh berbagai cara mengurangi stress kerja bisa sukses ya!