Dari berbagai pilihan diet untuk melangsingkan badan, diet buah alias fruitarian diet memang semakin naik daun. Pasalnya, model diet ini terbilang cepat menurunkan berat badan serta meminimalkan rasa lapar mengingat buah-buahan kaya akan serat. Meski demikian, ada aturan makan buah untuk diet yang perlu Anda perhatikan jika ingin mencoba metode ini.
Mengenal Metode Diet Buah (Fruitarian Diet)
Sebelum memulai program fruitarian diet, Anda perlu mengetahui apa sesungguhnya hal-hal mendasar terkait diet tersebut. Dilansir dari Verywell Fit, diet buah seperti namanya, didominasi oleh buah-buahan segar dengan porsi mencapai 50% sampai 75%.
Seorang fruitarian sejati bahkan bisa makan buah-buahan hingga sejumlah 90% dari total asupan hariannya. Sedangkan sisanya adalah makanan nabati lainnya seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
Melihat porsi makan untuk diet buah ini, tidak mengherankan jika fruitarian diet kemudian menimbulkan pro dan kontra. Ini terutama berkaitan dengan kekhawatiran pelaku diet jadi kekurangan nutrisi.
Terlepas dari masalah tersebut, jika Anda memang bertekad untuk melangsingkan tubuh, meningkatkan konsumsi buah-buahan dapat membantu merealisasikannya dalam waktu lebih cepat. Ini sebagaimana yang diwartakan oleh National Institute of Health.
Agar fruitarian diet tetap dapat Anda lakukan tanpa menjadi malnutrisi dan membahayakan kesehatan, pastikan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Sebab, setiap orang mempunyai riwayat kesehatan yang berbeda-beda sehingga Anda perlu mendapatkan rekomendasi terbaik.
Ketentuan Mengonsumsi Buah saat Diet untuk Hasil yang Memuaskan
Tanpa perlu menjadi frutarian, buah sebenarnya dapat memberikan dampak yang positif pada program penurunan berat badan, dengan syarat Anda harus tahu cara mengonsumsinya dengan benar sebagaimana referensi di bawah ini.
Hanya mengandalkan buah
Anda mungkin pernah mendengar mengenai diet buah 3 hari atau seminggu dengan menu makanan full buah-buahan. Metode tersebut diklaim dapat melangsingkan badan dalam waktu singkat. Padahal sebenarnya tubuh kita memerlukan komponen gizi yang lain agar kinerjanya tetap maksimal, terutama protein.
Lagipula, menurut ahli diet berlisensi Laura Jeffers, Med, RD, LD, asupan buah sehari-hari seharusnya tidak melebihi setengah dari bahan makanan lainnya. Jika tidak, risikonya adalah kekurangan vitamin B12, anemia, selalu merasa kelaparan, sampai diare akibat kelebihan serat.
Menggantikan buah dengan jus kemasan
Produk jus kemasan telah ditambahkan banyak gula, pengawet, dan unsur-unsur lain yang justru tidak terlalu baik bagi kesehatan. Berbeda dengan mengunyah buah segar yang melibatkan enzim mulut sehingga memberikan manfaat kesehatan yang lebih optimal.
Sebaiknya Anda juga tidak terlalu sering mengonsumsi jus buah karena ada kemungkinan serat serta komponen nutrisi lainnya rusak saat proses penghalusan. Akhirnya konsumsi buah pun tidak membawa dampak apa-apa untuk tubuh Anda.
Alternatifnya adalah makan buah potong begitu saja karena lebih sehat serta menjamin kandungan nutrisinya tetap utuh.
Mengonsumsi buah kering dan buah kaleng
Saat mulai menerapkan aturan makan untuk diet menurunkan berat badan, orang kerap tergoda untuk ngemil saat lapar. Sebaiknya pilih camilan yang rendah kalori sekaligus rendah gula. Buah kering tidak termasuk dalam kategori ini. Anda perlu tahu bahwa kandungan kalori dalam buah bisa melonjak drastis saat proses pengeringan.
Contohnya secangkir plum atau kismis kering memiliki hingga 500 kalori, sementara dalam sehari kebutuhan kalori kita sebanyak 1200–1500 kalori. Sedangkan buah kalengan umumnya juga mengandung banyak gula sebagaimana jus kemasan. Jadi, sebaiknya hindari buah-buahan yang telah diproses jika ingin melangsingkan badan.
Menambahkan toping keju dan kental manis
Salad buah dengan kental manis, mayonnaise, dan keju parut yang banyak memang nikmat rasanya, tapi ini tidak cocok sebagai menu diet. Pasalnya ketiga toping tersebut merupakan makanan yang mengandung gula tinggi, lemak dan kalori. Jadi, alih-alih langsing, berat badan Anda justru bisa bertambah apalagi jika kerap mengkonsumsi hidangan seperti itu.
Cara konsumsi buah untuk diet yang benar adalah dengan menambahkan yoghurt rendah lemak atau madu pada potongan buah.
Waktu terbaik untuk makan buah
Faktanya tidak ada waktu terbaik untuk mengkonsumsi buah-buahan, sebagaimana yang dipublikasikan oleh Healthline. Anjuran untuk makan buah hanya di pagi hari atau pada waktu-waktu tertentu sebenarnya hanya mitos. Buah-buahan akan selalu menjadi makanan alami yang sehat kapan pun Anda menyantapnya tanpa ada ketentuan jam makan untuk diet buah.
Cara Terbaik untuk Makan Buah saat Diet agar Cepat Langsing
Seperti yang kita ketahui buah-buahan mengandung banyak serat yang selain sehat untuk pencernaan, juga membantu Anda cepat merasa kenyang. Akhirnya, kalori yang Anda konsumsi jadi lebih sedikit sehingga berat badan cepat turun. Jika ingin efek yang satu ini meningkat, Anda bisa mengkonsumsi buah tepat sebelum makan untuk mengurangi nafsu makan.
Pilih buah-buahan dengan indeks glikemik rendah karena membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih lama pada sistem cerna. Dengan begitu, Anda juga akan merasa kenyang lebih lama sehingga tak tergoda untuk ngemil. Contoh buah-buahan dengan indeks glikemik rendah adalah apel, jeruk, kiwi, stroberi, dan pir.
Pilihan lain yang dapat mengenyangkan perut dan membantu kesuksesan diet Anda adalah mengkonsumsi Supergoat, susu kambing etawa bubuk plus gula aren. Supergoat juga menyediakan nutrisi lengkap untuk memenuhi kebutuhan tubuh walaupun Anda mengurangi porsi makan.
Kesimpulan
Buah-buahan memang wajib ada dalam menu diet Anda karena dapat membantu menurunkan berat badan dalam waktu singkat. Meski demikian, Anda perlu menerapkan aturan makan buah untuk diet yang benar agar berhasil langsing namun tetap sehat. Ini berkaitan dengan jenis asupan buah, cara penyajian, serta waktu terbaik untuk menyantap buah. Selamat mencoba!
Ikuti laman ini untuk mendapatkan informasi aktual seputar gaya hidup dan kesehatan bersama Supergoat.
