Apakah Anda sudah tahu ciri-ciri darah tinggi pada ibu hamil? Jangan-jangan, tanpa Anda sadari dalam diri Anda telah terkumpul ciri-ciri tersebut. Kalau demikian adanya, tentu harus waspada.
Berdasarkan riset yang Kemenkes publikasikan, prevalensi darah tinggi (hipertensi) pada ibu hamil ada di angka 12,7%. Dengan demikian, pengidapnya tidak sedikit.
Ciri-Ciri Darah Tinggi Pada Ibu Hamil
Ciri ciri darah tinggi saat ibu hamil bisa berlainan. Kenyataannya, ada ibu hamil yang merasakan gejala ringan, sedang, hingga berat.
Namun, secara umum ditandai dengan kemunculan gejala-gejala berikut ini:
- Pusing dan sakit kepala
- Mual dan muntah tidak wajar
- Penglihatan jadi buram
- Kadar buang air kecil berubah
- Sakit di bagian kanan atas perut
- Terjadi peningkatan berat badan secara tidak wajar
- Sesak nafas
- Cemas dan gelisah
Perbedaan gejala terjadi salah satunya karena jenis hipertensi yang ibu hamil alami. Faktanya, dunia medis mengenal beberapa jenis, antara lain:
- Gestasional
- Kronis
- Kronis dengan superimposed preeklampsia
- Preeklampsia
Masing-masing jenis di atas juga memiliki karakteristik tersendiri. Jadi, agar lebih jelas, mari kita bahas satu per satu.
1. Ciri Hipertensi Gestasional
Hipertensi gestasional adalah kondisi tekanan darah tinggi yang hanya terjadi pada masa kehamilan.
Memang, hipertensi ini bisa jadi tidak beresiko berat. Namun pada kasus tertentu, ia bisa berubah makin parah dalam bentuk hipertensi lain seperti preeklampsia yang memicu resiko berbahaya.
Kendati mungkin memicu ciri-ciri yang sama dengan hipertensi lainnya, ada beberapa kekhasan dari hipertensi gestasional:
- Pengidapnya orang yang sebelum hamil tidak punya riwayat darah tinggi
- Hipertensi terjadi pada usia kandungan di atas 20 minggu
- Setelah proses lahiran, tekanan darah pengidapnya otomatis rendah kembali
- Tidak disertai proteinuria
2. Ciri Hipertensi Kronis
Hipertensi kronis memiliki perbedaan mendasar jika Anda bandingkan dengan hipertensi gestasional.
Jika jenis gestasional hanya muncul saat hamil, maka hipertensi kronis merupakan lanjutan dari hipertensi yang Anda alami sebelum hamil.
Karena hipertensi bisa saja tidak menunjukan gejala, maka saat sebelum hamil Anda tidak mampu mendeteksinya. Namun, saat hamil dan menampakkan berbagai gejala, Anda akhirnya baru menyadarinya.
Terdapat ciri hipertensi kronis yang membedakannya dari jenis lain.
- Hipertensi ada sejak sebelum hamil dan berlanjut pada masa kehamilan
- Dapat terdeteksi pada ibu hamil pada usia kehamilan di bawah 20 minggu
- Tekanan darah tinggi tidak otomatis menjadi normal pasca kelahiran
- Tidak disertai dengan proteinuria
3. Ciri Hipertensi Kronis dengan Superimposed Preeklampsia
Secara sederhana, hipertensi jenis ini adalahpenderita hipertensi kronik yang juga mengalami proteinuria.
Proteinuria ini merupakan kondisi urine yang mengandung protein dalam jumlah besar. Dalam kasus ini, kadarnya bisa mencapai 300 mg/24 jam.
Penyebab umumnya adalah akibat kerusakan glomerulus atau pembuluh darah kecil yang terletak pada ginjal. Akibatnya, protein bocor ke dalam urine.
Ciri-cirinya mirip dengan hipertensi kronis, antara lain:
- Pengidapnya memiliki riwayat hipertensi sebelum hamil.
- Sudah dapat terdeteksi ketika usia kehamilan masih di bawah 20 minggu
- Tekanan darah tinggi tidak otomatis menjadi normal pasca kelahiran
- Disertai dengan proteinuria
4. Ciri Preeklampsia
Preeklampsia adalah kondisi darah tinggi yang disertai proteinuria dan diidap oleh orang yang sebelum hamil tidak memiliki riwayat darah tinggi.
Penyakit ini kerap menjadi momok menakutkan bagi ibu hamil, karena resikonya yang bisa membahayakan. Baik bagi ibu hamil maupun janin yang ada dalam kandungannya.
Bahkan, dampaknya bisa berakibat pada kerusakan fungsi organ-organ dalam tubuh mulai dari otak, mata, hati, ginjal, hingga paru.
Ciri dari preeklampsia adalah:
- Pengidapnya tidak memiliki riwayat darah tinggi sebelum hamil
- Terdeteksi tanda-tandanya ketika usia kandungan di atas 20 minggu
- Disertai dengan proteinuria
- Setelah proses lahiran, ada potensi berlanjut pada penyakit eklampsia (hipertensi dengan tanda serupa preeklampsia pasca lahiran)
Berapa Tekanan Darah yang Normal untuk Ibu Hamil?
Berapa normal tensi darah ibu hamil? Sebagai deteksi awal, Anda perlu mengetahui angkanya. Normalnya, angka sistolik-nya di bawah 120 dan diastolik di bawah 80.
Untuk lebih lengkapnya, Anda dapat melihat tabel yang kami dapatkan dari Healthline berikut ini:
Bagi Anda yang belum paham, angka sistolik menunjukan tekanan ketika jantung memompa darah ke seluruh bagian tubuh. Sedangkan diastolik, menunjukan tekanan ketika jantung ada dalam posisi istirahat atau sedang mendapatkan pengisian darah.
Jika ternyata tekanan darah Anda tinggi dan sejumlah ciri-ciri hipertensi Anda rasakan, kami sarankan Anda untuk tidak ragu berkonsultasi dengan dokter. Tentu saja, agar Anda mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
Namun, apapun yang terjadi, Supergoat berdoa, mudah-mudahan ciri-ciri darah tinggi pada ibu hamil yang Anda rasakan tidak berdampak pada keselamatan ibu dan janin. Aaamiin!