Penyebab Tulang Keropos di Usia Muda dan Cara Mengatasinya

Bayangkan seorang pria berusia 27 tahun yang gemar olahraga, tampak bugar, dan menjalani gaya hidup aktif. Namun suatu hari, ia terjatuh ringan dan mengalami patah tulang. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter menyatakan: ia mengalami osteoporosis dini.

Mengejutkan? Tentu saja.

Selama ini kita mengira tulang keropos hanya dialami oleh orang lanjut usia. Padahal, kondisi ini bisa datang lebih cepat dari yang kita duga. Bahkan, banyak anak muda yang tanpa sadar sudah menunjukkan gejala awal penurunan kepadatan tulang. Masalahnya, gejala osteoporosis tidak langsung terasa—ia berkembang diam-diam, sampai akhirnya memberikan “kejutan” yang menyakitkan.

Lalu, apa yang menyebabkan tulang bisa keropos di usia muda? Apa tanda-tandanya? Dan yang paling penting: bagaimana cara mencegah dan mengatasinya sebelum terlambat?

Mari kita bongkar faktanya satu per satu.

Apa Itu Osteoporosis dan Mengapa Bisa Terjadi di Usia Muda?

Osteoporosis adalah kondisi ketika kepadatan tulang menurun secara signifikan, membuat tulang menjadi rapuh dan mudah patah. Normalnya, tulang akan terus diperbarui: tulang lama dihancurkan dan diganti oleh jaringan tulang baru. Namun dalam kondisi osteoporosis, proses ini terganggu, sehingga penghancuran lebih cepat daripada pembentukan.

Meski identik dengan usia lanjut, osteoporosis juga bisa menyerang usia produktif. Dalam dunia medis, ini disebut osteoporosis primer tipe 1 jika terjadi sebelum menopause, dan osteoporosis sekunder jika dipicu oleh penyakit atau gaya hidup tertentu.

Penyebab Tulang Keropos di Usia Muda

Berikut ini beberapa penyebab umum mengapa tulang bisa keropos sebelum waktunya:

1. Kekurangan Kalsium dan Vitamin D

Kalsium adalah bahan baku utama pembentukan tulang. Sedangkan vitamin D membantu penyerapan kalsium di tubuh. Ketika tubuh kekurangan keduanya, kualitas tulang menurun drastis.

Sayangnya, banyak anak muda yang melewatkan asupan penting ini. Pola makan cepat saji yang minim gizi, serta jarang terpapar sinar matahari, jadi penyebab utamanya.

2. Kurangnya Aktivitas Fisik

Tulang butuh tekanan untuk tetap kuat. Aktivitas seperti berjalan, berlari, atau latihan beban memberi stimulasi pada tulang agar tetap padat. Anak muda yang terlalu banyak duduk atau jarang bergerak berisiko mengalami pengeroposan lebih cepat.

3. Kebiasaan Buruk: Merokok dan Alkohol

Merokok dan konsumsi alkohol berlebih bisa merusak jaringan tulang. Nikotin menghambat penyerapan kalsium, sementara alkohol merusak sel pembentuk tulang (osteoblas).

4. Berat Badan yang Terlalu Rendah

Indeks massa tubuh (IMT) yang terlalu rendah bisa menjadi masalah. Orang dengan tubuh sangat kurus cenderung memiliki massa tulang yang lebih sedikit, sehingga risiko keropos meningkat.

5. Penggunaan Obat-obatan Jangka Panjang

Beberapa obat seperti kortikosteroid (prednison) jika digunakan dalam jangka panjang dapat merusak metabolisme tulang. Begitu juga dengan obat anti-kejang dan beberapa jenis antidepresan.

6. Penyakit Tertentu

Kondisi seperti hipertiroidisme, gangguan ginjal kronis, penyakit Celiac, dan anoreksia nervosa bisa mengganggu penyerapan nutrisi yang penting untuk tulang.

7. Faktor Genetik

Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis, risiko Anda juga meningkat. Namun, faktor genetik ini tetap bisa dilawan dengan gaya hidup sehat.

Gejala Osteoporosis Dini yang Sering Diabaikan

Osteoporosis disebut sebagai “penyakit diam-diam” karena seringkali tidak menimbulkan gejala hingga terjadi patah tulang. Namun, ada beberapa tanda yang bisa Anda waspadai:

  • Nyeri punggung yang datang terus-menerus
  • Penurunan tinggi badan secara perlahan
  • Postur tubuh membungkuk
  • Patah tulang akibat benturan ringan
  • Kelelahan otot atau kelemahan tubuh secara umum

Jika Anda mengalami salah satu gejala di atas, terutama di usia muda, jangan abaikan. Segera lakukan pemeriksaan kepadatan tulang (Bone Mineral Density/BMD).

Cara Mencegah dan Mengatasi Tulang Keropos Sejak Usia Muda

Berita baiknya: osteoporosis bisa dicegah, dan bahkan diperlambat perkembangannya. Berikut ini langkah-langkah penting yang bisa Anda lakukan:

💡 1. Perhatikan Asupan Kalsium dan Vitamin D

  • Kalsium: Usia 19–50 tahun membutuhkan sekitar 1000 mg per hari.
    • Sumber alami: susu, yoghurt, keju, brokoli, kacang almond.
  • Vitamin D: Membantu penyerapan kalsium.
    • Sumber alami: sinar matahari pagi, ikan salmon, kuning telur, minyak hati ikan cod.

Jika sulit mencukupi dari makanan, Anda bisa mengonsumsi suplemen sesuai anjuran dokter.

💡 2. Aktif Bergerak Setiap Hari

Latihan fisik sangat penting untuk menjaga kekuatan tulang. Cobalah beberapa jenis aktivitas berikut:

  • Latihan beban (angkat beban ringan sampai sedang)
  • Jalan kaki atau jogging
  • Yoga atau pilates (meningkatkan keseimbangan dan kekuatan otot)

Lakukan minimal 30 menit sehari, 3–5 kali seminggu.

💡 3. Hindari Rokok dan Alkohol

Berhenti merokok dan membatasi alkohol sangat membantu menjaga kesehatan tulang. Tubuh akan lebih optimal menyerap nutrisi penting jika bebas dari zat-zat perusak tersebut.

💡 4. Jaga Berat Badan Ideal

Tidak terlalu kurus atau gemuk adalah kunci untuk mencegah masalah tulang. Bila perlu, konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan pola makan yang sesuai kebutuhan.

💡 5. Lakukan Pemeriksaan Dini

Jika Anda punya riwayat keluarga dengan osteoporosis, atau merasakan gejala yang mencurigakan, jangan ragu untuk memeriksakan kepadatan tulang Anda.

Tes BMD sangat mudah dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pemeriksaan ini bisa menjadi langkah penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

💡 6. Tidur yang Cukup dan Kelola Stres

Tulang juga butuh waktu istirahat dan keseimbangan hormon yang baik. Tidur cukup membantu produksi hormon pertumbuhan dan menjaga sistem imun.

Stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan hormon kortisol, yang justru merusak jaringan tulang. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, journaling, atau sekadar berjalan santai di alam terbuka.

Tips Tambahan: Nutrisi Super untuk Tulang Kuat

Beberapa makanan berikut layak menjadi sahabat tulang Anda:

  • Susu kambing: Mengandung kalsium, fosfor, dan protein tinggi. Cocok untuk yang intoleran laktosa.
  • Ikan sarden & salmon: Sumber vitamin D dan omega-3.
  • Bayam & brokoli: Mengandung vitamin K yang penting untuk pembentukan tulang.
  • Kacang-kacangan: Sumber magnesium dan protein.
  • Superfood seperti chia seed dan biji wijen: Mengandung kalsium nabati.

Kesimpulan: Investasi Tulang Sejak Dini, Manfaat Seumur Hidup

Tulang adalah fondasi tubuh kita. Sayangnya, banyak orang baru menyadari pentingnya kesehatan tulang setelah terlambat. Osteoporosis bukan penyakit orang tua saja—anak muda pun bisa terkena, apalagi jika gaya hidup tidak mendukung kesehatan tulang.

Kabar baiknya, kita bisa mencegahnya. Dengan asupan nutrisi yang tepat, rutin bergerak, menjauhi rokok dan alkohol, serta melakukan pemeriksaan dini, kita bisa menjaga tulang tetap kokoh hingga usia senja.

Jangan tunggu sampai tulang retak baru peduli. Mulailah dari sekarang. Karena tulang kuat adalah kunci kehidupan yang aktif, sehat, dan bebas dari keterbatasan.

Jika Anda merasa artikel ini bermanfaat, bagikan kepada teman atau keluarga Anda. Siapa tahu, tindakan kecil Anda bisa menyelamatkan seseorang dari risiko osteoporosis dini. 💪🦴

Butuh artikel lain seputar kesehatan tulang atau gaya hidup sehat? Saya siap bantu tuliskan. Mau topik apa selanjutnya?

WeCreativez WhatsApp Support
Salsa Winarno
Selamat datang, admin Salsa siap membantu 😊