Banyak perempuan yang bertanya-tanya, apa saja amalan Ramadan saat haid yang boleh dilakukan? Hal ini muncul terutama karena adanya perbedaan pendapat apakah boleh tadarus Alquran saat menstruasi atau tidak.
Apalagi, biasanya Ramadan merupakan momen di mana kaum muslimin berupaya mengejar target ibadah. Entah baik itu salat, tadarus, maupun hafalan Alquran.
Jika Anda sedang haid dan ingin tetap mendapatkan pahala di bulan mulia ini, berikut 10 amalan Ramadan saat haid yang dapat Anda lakukan. Jangan khawatir, semua ibadah ini diperbolehkan untuk perempuan yang sedang datang bulan.
Membaca Buku Agama
Kaum muslimin sejatinya telah akrab dengan istilah menuntut ilmu. Tak terhitung berapa banyak ayat dan hadis yang menunjukkan keutamaan menuntut ilmu di dalam ajaran Islam.
Di antaranya:
“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (QS. At-Taubah: 122)
Ayat di atas menjelaskan keutamaan mencari ilmu agama yang setara dengan jihad ke medan perang karena menggali ilmu agama sangat penting untuk kelangsungan agama itu sendiri.
Saat ini, Anda tak harus mondok untuk menuntut ilmu. Jika Anda menyukai membaca buku, Ramadan merupakan momen terbaik untuk menyerap ilmu dalam buku tersebut.
Membaca Alquran
Memang ada perbedaan pendapat antara boleh tidaknya perempuan haid untuk membaca Alquran. Tapi, pendapat paling kuat menyatakan tidak ada larangan bagi wanita haid untuk membaca Alquran.
Meski begitu, para ulama menyepakati bahwa wanita yang sedang menstruasi tidak boleh menyentuh mushaf. Untuk itu, ada tiga solusi yang dapat Anda lakukan:
- membaca Alquran dengan penghalang kain saat menyentuh mushaf (Syaikh bin Baz menganjurkan ini);
- membaca terjemah Alquran (dihukumi kitab tafsir – Ust. M. Abduh Tuasikal menganjurkan ini); dan
- membaca aplikasi Alan di handphone atau tablet (mayoritas ulama kontemporer menganjurkan ini).
Dengan demikian, tak ada alasan untuk meninggalkan target tadarus Anda di bulan Ramadan. Apalagi jika Anda seorang penghafal Alquran.
Mengulang Hafalan Alquran
Seorang penghafal Alquran setidaknya harus mengulang membaca beberapa juz setiap harinya. Hal ini untuk menjaga kualitas hafalan agar kuat dan lekat.
Karena itu, jika Anda telah hafal beberapa surah dari Alquran, ini merupakan momen tepat bagi Anda untuk menguatkan hafalan.
Tidak harus 30 juz, selama ada yang sudah dihafalkan, Anda bisa mengulangnya selama masa haid datang.
Mendengarkan Murottal
Cara lain untuk tetap dekat dengan Alquran selama Ramadan adalah mendengarkan bacaan Alquran.
Untungnya, saat ini Anda tak perlu bingung mencari karena di YouTube sudah banyak tersedia murottal Alquran yang merdu.
Atau, jika mau, Anda dapat membeli speaker Alquran yang sudah marak di pasaran. Di dalamnya, Anda bisa mendapati bacaan murottal Alquran yang merdu dari berbagai imam.
Berzikir
Berzikir adalah mengucapkan lafaz yang di dalamnya terdapat nama Allah, baik dalam bentuk kalimah tayyibah atau asmaul husna.
Perintah berzikir sangat banyak tercantum dalam Alquran. Bahkan, Alquran menyiratkan bahwa berzikir adalah cara sejati untuk mendapatkan ketenangan hati.
“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar Ra’d – 13:28)
Amalan Ramadan saat haid ini sangat sederhana dan mudah Anda lakukan kapan pun, di mana pun, tanpa alat apa pun.
Berdoa
Kedudukan doa bagi kaum muslimin sangat istimewa. Hadis riwayat Anas bin Malik mengungkap bahwa inti ibadah sebenarnya adalah doa.
“Doa adalah inti ibadah.” (HR Bukhari Muslim)
Maka dari itu, memperbanyak doa sebenarnya merupakan salah satu bentuk ibadah. Bahkan, Allah saja sampai mewajibkan umat Islam untuk berdoa sedikitnya 17 kali dalam sehari yang berarti:
“Ya Allah ampuni dosaku, kasihilah aku, cukupilah kekuranganku, angkat derajatku, beri aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkan diriku dan ampunilah aku”.
Lebih lagi, saat-saat sebelum berbuka merupakan salah satu waktu di mana doa tidak tertolak. Jadi, jangan ragu untuk memperbanyak doa saat Ramadhan meski sedang haid.
Berselawat
Mengirimkan selawat kepada Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu bentuk ibadah yang perintahnya jelas dalam Alquran.
“Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya berselawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkan lah salam penghormatan kepadanya.” (QS Al-Ahzab – 33:56)
Ada banyak keutamaan dalam membaca selawat untuk Nabi Muhammad SAW. Di antaranya:
- mempermudah doa terkabul;
- mendapatkan pahala berlipat;
- diangkat derajat oleh Allah SWT;
- mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad SAW; dan
- berkumpul dengan Rasulullah SAW di surga.
Dan, yang paling penting, membaca selawat boleh Anda lakukan meski dalam keadaan haid sekalipun.
Mendengarkan Ceramah atau Pengajian
Jika tak terlalu hobi membaca buku, Anda bisa mendengarkan ceramah, tausiyah, atau pengajian meski sedang haid. Hal ni juga merupakan salah satu bagian dari menuntut ilmu.
Adapun jika Anda berhalangan hadir di pengajian secara langsung, Anda bisa menyimak tausiyah melalui internet. Saat ini banyak sekali kajian yang sudah diunggah melalui kanal YouTube.
Berdakwah
Atau, jika ingin lebih aktif dan produktif, Anda dapat menyampaikan dakwah sesuai dengan batas kemampuan.
Misalnya, Anda bisa menulis, maka tulislah artikel yang mengajak pada kebaikan. Jika Anda hobi mendesain, Anda bisa membuat desain Instagram feed atau story yang mempromosikan kebaikan. Begitu juga dalam bentuk video atau lainnya.
Ini sejalan dengan perintah Rasulullah SAW
“Dari Abdullah ibn Amr: Bahwa Nabi ﷺ bersabda: Sampaikan dariku sekalipun satu ayat’”
Tak perlu jadi ustaz untuk mulai berdakwah. Sebagai gantinya, Anda dapat memasukkan pendapat dari ulama dalam konten dakwah Anda.
Bersedekah
Sedekah juga merupakan salah satu bentuk ibadah yang tidak dibatasi oleh kondisi haid. Anda dapat bersedekah dan lebih baik lagi ketika bulan Ramadan.
Salah satu keutamaannya, yaitu bersedekah dalam bentuk makanan untuk orang yang sedang berpuasa. Ini dapat melipat-gandakan pahala puasa karena Anda akan mendapat pahala yang setara tanpa mengurangi pahala puasa orang lain.
“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746)
Jadi, tak perlu khawatir pahala hilang karena Anda dapat menggantinya dengan memfasilitasi orang lain untuk berbuka puasa.
Sebagai upaya sedekah terbaik, Anda dapat membagikan susu Supergoat kepada orang yang hendak berbuka puasa. Supergoat sangat baik bagi orang yang berpuasa untuk mengganti nutrisi dan menjaga kebugaran tubuh.
Demikian 10 amalan Ramadan saat haid yang masih bisa Anda lakukan. Dengan ini, tak ada alasan untuk kehilangan pahala saat Ramadan meski sedang menstruasi.
Baca Juga : Strategi Melatih Kesabaran Anak di Bulan Ramadhan, Ampuh!