Begini strategi melatih anak berpuasa yang perlu diketahui orang tua.
Bulan ramadhan selalu disambut dengan suka cita oleh umat Islam di seluruh dunia, terlebih orang tua dengan buah hati yang masih kecil. Pada bulan mulia ini mereka berkesempatan mencoba berbagai cara mengajarkan anak berpuasa yang tentu akan menjadi momen seru sekaligus penuh tantangan.
Sebagai rukun Islam yang keempat, sebaiknya sejak dini orang tua sudah mengajarkan atau minimal memberitahu buah hatinya akan kewajiban ini. Ingin tahu bagaimana cara mengenalkan puasa pada anak dengan menyenangkan tanpa perlu drama? Jika demikian Anda perlu menyimak ulasan ini hingga tuntas.
Perhatikan Hal Ini Sebelum Mengajarkan Anak Berpuasa
Masyarakat muslim Indonesia umumnya mulai mengajarkan buah hatinya berpuasa di usia 7 tahun. Sebenarnya ini adalah hal yang baik untuk membuat anak semakin terbiasa dan benar-benar siap menjalankan kewajibannya di usia akil baligh.
Meski demikian beberapa orang tua mungkin merasa cemas buah hati kesayangan mereka tidak akan mendapatkan asupan makanan selama beberapa jam. Karena itu Anda perlu mengecek kesiapan fisik si kecil dengan memonitor tumbuh kembangnya. Coba cermati apakah berat badan dan perkembangan kesehatan anak sudah termasuk ideal dengan umurnya.
Jika syarat tersebut terpenuhi, rasanya Anda bisa mulai mengajak buah hati untuk melakukan puasa. Sebaliknya, kalau anak tampak lesu, kurang berat badan dan nafsu makan, akan lebih bijaksana jika menunda dulu proses belajar ini.
Perlu diingat bahwa pada di masa tumbuh kembang tidak boleh sampai terjadi malnutrisi pada anak karena dapat mengganggu tahapan penting itu.
Cara Menyenangkan Untuk Melatih si Kecil Berpuasa
Belajar puasa untuk anak memang gampang-gampang susah, namun Anda sebagai orang tua harus tetap bersemangat dalam melatih buah hati. Ini merupakan bentuk stimulai untuk membentuk karakter positif anak terkait keimanannya. Agar proses ini tidak memicu banyak drama, beberapa langkah berikut mungkin dapat menginspirasi Anda.
Ajarkan buah hati mengenai Ramadhan
Sebelum mulai mengajak si Kecil berpuasa, sejak jauh-jauh hari menjelang Ramadhan berikan penjelasan mengenai kewajiban tersebut dengan bahasa yang sederhana. Misalnya, puasa itu perintah Allah dengan tidak makan dan minum, tidak boleh marah-marah, dan banyak berbuat baik.
Terangkan tentang ibadah puasa dengan ekspresi yang positif dan seru untuk membangkitkan antusiasmenya. Berikan mereka gambaran dengan menceritakan aktivitas ibadah di bulan suci yang dilakukan Bunda dan Ayah di rumah.
Jangan lupa memberitahu anak apa manfaat puasa dan nilai ibadah tersebut di hadapan Allah SWT. Anda juga perlu memotivasi mereka untuk melakukan ibadah-ibadah lain karena pahalanya akan semakin berlipat ganda jika dikerjakan di bulan mulia ini.
Mulai dengan durasi puasa yang pendek
Bagaimana cara melatih anak-anak berpuasa tanpa membuat mereka merasa terbebani? Orangtua bisa memulainya secara bertahap, misalnya dengan durasi setengah hari dulu sebagaimana Anda belajar berpuasa di masa kecil. Setelah anak mulai merasa nyaman dan terbiasa Anda bisa menambahkan durasinya sampai waktu asar, dan demikian seterusnya hingga mampu berpuasa penuh.
Jangan pernah memaksa anak untuk berpuasa penuh apalagi jika usianya masih terlalu kecil. Ini justru akan menimbulkan persepsi negatif terhadap ibadah puasa dan membuat mereka semakin enggan mencobanya. Ada usia dimana kewajiban puasa belum merupakan keharusan dan yang perlu dilakukan orang tua hanya memotivasi dan mengenalkan mengenai ibadah tersebut. Beberapa kali buah hati Anda mungkin membatalkan puasa sebelum waktu yang Anda kehendaki. Jangan kecewa dan terus beri dorongan kepada anak untuk mencobanya lagi esok hari.
Membuat anak merasa dihargai
Anda bersama si Kecil bisa membuat kalender puasa warna-warni atau berhiaskan gambar-gambar karakter favorit anak lalu menempelkannya di dinding. Beri stiker bintang pada setiap tanggal mereka berhasil menyelesaikan puasanya.
Untuk membuat si Kecil bangga dan semakin percaya diri, Anda bisa menuliskan kata-kata penyemangat seperti “kamu keren”, “anak soleh”, atau “kamu berhasil” pada kalender tersebut. Pujian dan penghargaan secara alami membuat anak senang sehingga semakin bersemangat menjalankan ibadah puasanya.
Tidak ada salahnya memberi reward atas prestasi ibadah mereka. Tidak perlu barang-barang mahal yang bisa jadi justru mengubah niat berpuasa anak. Hadiah-hadiah kecil saja sudah cukup menarik bagi buah hati, misalnya es krim atau cake favorit sebagai hidangan penutup saat berbuka puasa.
Merancang aktivitas seru jelang berbuka puasa
Batasi aktivitas anak yang memerlukan banyak energi seperti lari-larian atau bersepeda. Untuk menghilangkan rasa bosannya saat menunggu waktu berbuka ajak si Kecil melakukan kegiatan yang tidak memerlukan banyak gerakan. Menggambar, main monopoli, merangkai lego, dan sejenisnya bisa jadi pilihan.
Alternatif lainnya adalah melibatkan anak saat menyiapkan hidangan berbuka favoritnya. Ini akan mengalihkan perhatiannya dari rasa lapar, sekaligus membuatnya bersemangat karena akan berbuka dengan santapan kesukaannya.
Beraktivitas bersama buah hati juga bisa menjadi momen family time yang dapat mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak. Jadi manfaatkan saat-saat indah ini sebaik-baiknya.
Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak Saat Berpuasa
Walaupun melewatkan jadwal makan saat berlatih puasa kebutuhan nutrisi anak harus tetap terpenuhi. Dengan begitu daya tahan tubuh serta kesehatannya akan tetap terjaga, serta anak bisa tetap aktif melakukan kegiatannya. Pastikan menyediakan menu makan sehat dan seimbang dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkan si Kecil, yaitu:
Karbohidrat
Pilih bahan makanan yang mempunyai kandungan karbohidrat kompleks daripada karbohidrat sederhana agar anak merasa kenyang lebih lama. Anda bisa menyajikan pasta dari gandum utuh, roti gandum, oats, atau nasi merah.
Protein
Anak harus mendapatkan protein yang mencukupi untuk menunjang kinerja organ-organ pentingnya. Protein juga membantu menjaga stamina anak secara optimal agar tidak mudah jatuh sakit.
Vitamin dan mineral
Jangan lupa asupan mineral dan vitamin yang dibutuhkan anak di masa tumbuh kembangnya. Fungsi vitamin dan mineral yaitu mendukung proses metabolisme tubuh, mencegah serangan penyakit kronis, meningkatkan nafsu makan, hingga menjaga kesehatan mental.
Buah dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang wajib ada pada menu sahur dan buka puasa buah hati.
Untuk buah hati si picky eater, alias suka pilih-pilih makanan memang tidak mudah memberikan asupan gizi komplit hanya dengan mengandalkan makanan. Tapi Anda tidak perlu khawatir karena sekarang ada produk Supergoat, susu kambing etawa berkualitas premium plus gula aren murni yang mengandung nutrisi lengkap bagi si Kecil. Ini antara lain vitamin A, C dan B6, antioksidan, prebiotic, kalsium, riboflavin, thiamine, dan berbagai mineral penting lainnya. Rasanya yang lezat, gurih, dengan manis yang pas dan pasti akan disukai si Kecil.
Bagaimana? Tidak sulit bukan menerapkan cara mengajarkan anak berpuasa dan membuatnya menjadi momen yang membahagiakan? Selamat mencoba!
Mau mendapatkan informasi terbaru seputar pola makan dan gaya hidup sehat bersama Supergoat? Klik tombol subscribe sekarang! Bagikan juga artikel ini di sosial media Anda agar semakin banyak orang yang mendapatkan manfaatnya.